Jagung CBOT Terus Menanjak, di Jalur Penguatan Mingguan Pertama dalam 5 Pekan

avatar
· Views 19
  • Harga jagung Chicago naik 2,5% pekan ini, didorong spekulasi hasil panen AS lebih rendah dan pelemahan dolar AS yang mendukung ekspor.
  • Kedelai dan gandum juga menguat, meski ketegangan dagang AS-China menekan permintaan kedelai AS.
  • Pasar berhati-hati akibat penutupan pemerintah AS, dengan pasokan global yang masih cukup melimpah membatasi potensi kenaikan harga besar.

Ipotnews -- Harga jagung Chicago lanjutkan penguatan, Jumat, dan diperkirakan mencatat kenaikan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir, didorong spekulasi hasil panen jagung Amerika Serikat mungkin lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Kontrak jagung yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) naik 0,30% atau USD1,25 menjadi USD423,00 per bushel pada pukul 13.51 WIB, atau melonjak 2,5% dari posisi pekan lalu, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Canberra, Jumat (17/10).
Selain jagung, kontrak kedelai juga menguat setelah data menunjukkan angka pengolahan kedelai (soy crush) periode September jauh lebih kuat dari ekspektasi pasar.
Kontrak kedelai CBOT menguat 0,15% atau USD1,50 menjadi USD1.012,25 per bushel dan berpotensi mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,6%.
Harga gandum mengikuti tren positif jagung dan kedelai dengan kenaikan 0,25% atau USD1,25 jadi USD503,75 per bushel, melonjak 1,1% sejauh pekan ini.
Kenaikan harga ketiga komoditas ini juga didukung pelemahan dolar AS, yang membuat ekspor Amerika menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain.
Sejak Selasa lalu, dana komoditas dilaporkan menjadi net buyer untuk ketiga komoditas tersebut, menurut pelaku pasar.
Meski demikian, pergerakan pasar masih berlangsung hati-hati menyusul penutupan pemerintah (government shutdown) Amerika yang menyebabkan tertundanya rilis data penting terkait produksi tanaman. Trader tetap memperkirakan pasokan dan permintaan berdasarkan informasi yang ada.
"Indikasi hasil panen mulai menunjukkan beberapa kekecewaan," ujar Tobin Gorey, pendiri perusahaan konsultan asal Australia, Cornucopia. "Ada spekulasi angka hasil panen puncak sudah tercapai beberapa waktu lalu dan kini menurun sedikit."
Namun, Gorey menambahkan, harga komoditas masih bergerak dalam rentang yang sama sejak Juli, dengan peluang kenaikan signifikan yang terbatas mengingat pasokan global yang cukup melimpah.
Di tengah dinamika pasar, ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing yang meningkat dalam sepekan terakhir turut membayangi, menurunkan harapan bahwa China akan segera melanjutkan pembelian kedelai dan komoditas Amerika lainnya.
Boikot China terhadap kedelai AS menekan harga di pasar Amerika Serikat. Sumber pasar menyatakan premi harga kedelai Brasil yang tinggi menyebabkan China belum banyak mengamankan pasokan untuk Desember dan Januari. Namun, China memiliki cadangan negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest