EUR/USD Mundur dari Level Tertinggi Dua Minggu saat Trump Meredakan Ancaman Tarif

• EUR/USD melemah saat retorika lembut Trump mengangkat Greenback dan menstabilkan sentimen risiko.
• WTO memperingatkan bahwa konflik tarif yang berkepanjangan dapat berdampak berat pada pertumbuhan global.
• Taruhan pemangkasan Fed semakin intens, dengan pasar sepenuhnya memprediksi pemangkasan suku bunga 25 bps berturut-turut pada bulan Oktober dan Desember.

Euro (EUR) melemah terhadap Dolar AS (USD) pada hari Jumat, menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut saat Greenback menemukan kekuatan baru setelah Presiden AS Donald Trump melunakkan retorikanya mengenai ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Pada saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1,1663, mereda dari level tertinggi dua minggu yang dicapai sebelumnya pada hari itu.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Greenback terhadap keranjang enam rekan utama, melayang di sekitar 98,50, bangkit dari level terendah beberapa hari saat sentimen risiko stabil.

Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa tarif 100% yang direncanakannya pada impor Tiongkok adalah "tidak berkelanjutan," sambil menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan respons terhadap pengetatan kontrol ekspor tanah jarang oleh Beijing. Ia menambahkan bahwa ia berharap dapat bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam dua minggu ke depan, sebuah komentar yang membantu menenangkan investor yang khawatir akan konfrontasi perdagangan secara total. Secara terpisah, kepala WTO Ngozi Okonjo-Iweala mendesak kedua belah pihak untuk meredakan ketegangan, memperingatkan bahwa ketegangan yang berkepanjangan dapat mengurangi hingga 7% dari PDB global dalam jangka panjang.

Sementara Greenback menikmati lonjakan jangka pendek, momentum-nya bisa memudar seiring dengan munculnya kembali turbulensi perbankan regional yang menambah lapisan ketidakpastian lain pada prospek ekonomi Amerika Serikat (AS). Pada saat yang sama, para pedagang kini sepenuhnya memprediksi pemangkasan suku bunga 25 basis poin berturut-turut oleh Federal Reserve (Fed) pada pertemuan kebijakan Oktober dan Desember, menurut data CME FedWatch. Sementara itu, penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan, yang kini memasuki minggu ketiga, terus membebani sentimen dan menimbulkan kekhawatiran atas ketidakpastian fiskal yang lebih luas.

Di Zona Euro, sentimen stabil setelah Perdana Menteri Prancis Sébastien Lecornu berhasil selamat dari dua pemungutan suara tidak percaya berturut-turut pada hari Kamis, meredakan ketidakpastian politik langsung di ekonomi terbesar kedua di blok tersebut.

Sebelumnya di hari itu, data inflasi Zona Euro datang secara umum sesuai dengan ekspektasi, menunjukkan sedikit perubahan dalam tekanan harga. HICP inti naik 0,1% MoM di bulan September dan 2,4% YoY, sedikit di atas prakiraan 2,3%. HICP utama juga meningkat 0,1% secara bulanan dan 2,2% secara tahunan, keduanya sesuai dengan prakiraan dan angka bulan Agustus.

Sementara itu, para pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan nada hati-hati. Sleijpen dari ECB mengatakan bahwa kebijakan yang "berada di tempat yang baik" tidak berarti akan tetap di sana, mencatat bahwa ekonomi telah lebih tangguh dari yang diperkirakan. Nagel dari ECB menambahkan bahwa tidak ada kebutuhan untuk bertindak pada suku bunga untuk saat ini.