 
    Realisasi investasi asing di Indonesia turun dalam dua kuartal terakhir dibandingkan tahun sebelumnya. Per kuartal III-2025, realisasinya mencapai Rp 212 triliun atau turun 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 232,7 triliun.
Kondisi yang sama juga terjadi pada kuartal II. Tercatat realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) kuartal II-2025 mencapai Rp 202,2 triliun, turun 6,95% dibandingkan kuartal II-2024 sebesar Rp 217,3 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, penurunan PMA secara tahunan salah satunya dipengaruhi oleh tantangan global. Hal ini berkaca pada tingginya tensi geopolitik dan perang dagang dalam tiga bulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ketahui memang tantangan global kan masih ada. Kemarin-kemarin kalau kita lihat, ini kan laporan triwulan III dari bulan Juli, Agustus, September. Di dalam tiga bulan ini kan kita lihat tensi dari potensi trade war, potensi dari perang juga masih ada," kata Rosan dalam Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan III Tahun 2025 di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).
| Baca juga: Investasi Capai Rp 1.434 T, Ciptakan Hampir 2 Juta Lapangan Kerja | 
Meski demikian, menurut Rosan, investasi asing tetap menunjukkan tren positif secara kuartalan. PMA kuartal III-2025 sebesar Rp 212 triliun naik 4,9% dibandingkan dengan kuartal II yang mencapai Rp 202,2 triliun.
"Sebetulnya investasi PMA-nya secara absolute number itu tidak turun, tetap meningkat. Angkanya tadi kurang lebih kan Rp 212 triliun berbanding Rp 202,8 juta triliun sebelumnya. Jadi tetap meningkat, tetapi tentunya harapannya FDI (Foreign Direct Investment) ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun," ujarnya.
Investasi Dalam Negeri Melonjak
Secara keseluruhan, realisasi investasi kuartal III-2025 mencapai Rp 491,4 triliun. PMA berkontribusi sebesar 43,1%, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi dengan kontribusi 56,9% atau Rp 279,4 triliun.
Dalam dua kuartal terakhir, PMDN melonjak secara tahunan. Kontribusi PMDN pada kuartal III Rp 279,4 triliun naik 40,53% dibandingkan 2024 Rp 198,8 triliun. Begitu pula pada kuartal II-2025 realisasinya Rp 275,5 triliun, naik 30,5% dari 2024 Rp 211,1 triliun.
"Pertumbuhan ini cepat karena mereka ada confidence juga, kalau nggak ada confidence kan nggak mungkin mereka melakukan investasi yang di dalam negeri," kata dia.
Menurut Rosan, salah satu faktor penting pendukung masuknya investasi dari luar negeri ke Indonesia adalah kestabilan, rule of law, hingga pool of talent yang baik. Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan memperbaiki kualitas SDM sebagai salah satu upaya peningkatan investasi.
"Kita kan dalam bonus demografi pada saat ini, dan kita kan juga terus memperbaiki, meningkatkan dan menyempurnakan pool of talent kita yang ada. Dengan membuka ruang-ruang, terutama untuk mereka magang di BUMN-BUMN maupun di Danantara," ujar Rosan.
Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.



Tải thất bại ()