Bursa Pagi: Asia Dibuka Menguat, IHSG Berpeluang Kembali ke Jalur 8.000

avatar
· Views 18
  • Bursa Asia dibuka menguat; Nikkei 225, Kospi, dan Kosdaq mencatat kenaikan signifikan, sementara ASX 200 dibuka sedikit melemah.
  • investor menantikan rilis data ekonomi China yang diperkirakan melambat dengan pertumbuhan PDB 4,8% di kuartal ketiga.
  • IHSG diperkirakan berpotensi rebound menuju level 8.000, didukung aksi beli asing meski tren jangka menengah masih cenderung korektif.

Ipotnews - Membuka sesi perdagangan pekan keempat Oktober, Senin (20/10), bursa saham Asia dibuka menguat, melanjutkan kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan Wall Street akhir pekan lalu.
Investor menantikan rilis sejumlah data ekonomi China. Survei analis Reuters memperkirakan ekonomi China melambat pada kuartal ketiga, dengan perkiraan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 4,8% pada periode Juli-September dibandingkan tahun sebelumnya, melambat dari 5,2% pada kuartal sebelumnya.
Mengawali sesi perdagangan hari ini indeks ASX 200, Australia dibuka melemah 0,1%. Indeks berlanjut menguat tipis 0,04% di 8.991,40 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,36% dan Kosdaq melaju 1,13%. Kospi berlanjut naik 0,51% menjadi 3.767,86.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melompat 2,49% (1.185,64 poin) ke level 48.767,79, setelah dibuka melonjak 1,6%, dan Topix melompat 1,43%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berpeluang menguat, berusaha kembali ke level 8.000, setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan kejatuhan 2,57% ke level 7.915. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melemah 0,29% menjadi USD17,33.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari berpotensi rebound, didukung berlanjutnya katalis positif aksi beli asing yang mencapai lebih Rp3 triliun pada akhir pekan lalu. Secara teknikal IHSG akan melanjutkan koreksi dalam jangka menengah dan panjang, berpeluang rebound dalam jangka pendek.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street menutup pekan lalu di zona hijau. Trump mengatakan tarif impor 100% terhadap barang asal China tidak akan berkelanjutan, namun ia mengecam Beijing atas kebuntuan perundingan dagang karena memperketat ekspor logam tanah jarang. Laporan keuangan kuartalan dari bank-bank regional meredakan kekhawatiran terkait risiko kredit. Indeks volatilitas CBOE turun ke 21,5.
Sembilan dari 11 sektor S&P 500 naik, dipimpin sektor barang konsumsi utama (+1,23%). Indeks bank regional AS melonjak 1,8%; Zions meloncat 5,8%, Western Alliance dan Truist Financial melompat 3,1%, 3,7%. Tesla dan Apple melonjak 2,5% dan 2%. Amazon melorot 0,7%, Eli Lily dan State Street drop 2% dan 1,4%. Secara mingguan, S&P 500 dan Dow Jones naik 1,7% dan 1,6%, Nasdaq menanjak 2,1%.
  • Nasdaq Composite naik 0,52% (117,437 poin) ke 22.679,97
  • S&P 500 meningkat 0,53% (34,94 poin) menjadi 6/664.01.
  • Dow Jones Ind.Avrg. naik 0,52% (238,37 poin) ke 46.190,61.

Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu dengan melorot hampir 1%. Tekanan kredit di bank-bank regional AS memicu aksi jual di sektor perbankan Eropa. Saham-saham barang mewah meredam penurunan yang lebih luas. Bursa Prancis mencatat kinerja mingguan terbaik sejak April, setelah PM Sebastien Lecornu lolos dari dua mosi tidak percaya. Trump dan Putin sepakat melanjutkan pertemuan terkait perang di Ukraina.
Indeks STOXX 600 merosot 0,95% ke 566,24, meski mencatat kenaikan mingguan 0,4%. Sektor perbankan Eropa anjlok 2,5%. Saham Deutsche Bank, Barclays, Unicredit, dan BNP Paribas ambles 3,3% hingga 6,5%. Saham EssilorLuxottica melejit 13%, setelah memperkenalkan Ray-Ban Meta bertenaga AI. LVMH melaju. Indeks kedirgantaraan dan pertahanan Eropa drop 3,6%. Continental AG melejit 11,3%. BBVA meloncat 6%.
  • DAX 40 Jerman anjlok 1,82% (-441,2 poin) ke 23.839,99.
  • FTSE 100 Prancis melorot -0,86% (-81,52 poin) ke 9.354,57.
  • CAC 40 Prancis melemah 0,18% (-14,39 poin) di 8.174,2.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu ditutup menguat. Trump menyebut tarif 100% untuk barang China tidak akan berkelanjutan, namun tetap menyalahkan Beijing atas kebuntuan perundingan terkait ekspor logam tanah jarang. Trump mengonfirmasi akan bertemu dengan Xi Jinping di Korea Selatan, dua pekan mendatang.
Indeks dolar (DXY) menguat 0,17%, tapi turun 0,43% secara mingguan. Meningkatnya ketegangan dagang AS-China telah menekan dolar sepanjang pekan. Dolar melemah terhadap yen. Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda membahas faktor-faktor yang dapat mendorong kenaikan suku bunga bulan ini. Euro melemah, tapi masih mencatatkan kenaikan mingguan terbesar dalam sembilan pekan terhadap dolar AS.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1655

0.00

0.27%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

150.61

0.18

0.12%

4:59 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3427

0.00

0.05%

4:59 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,590

9.00

0.05%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1270

0.00

0.04%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 17/10/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea menguat tipis pada akhir pekan lalu, namun melemah secara mingguan. Harga Brent dan WTI membukukan penurunan hampir 3% sepanjang pekan, akibat proyeksi kelebihan pasokan dan meredanya ketegangan geopolitik. Penurunan harga minyak juga dipicu oleh meningkatnya ketegangan dagang AS-China.
Tercapainya gencatan senjata Israel-Hamas dan rencana pertemuan Trump dan Putin soal Ukraina dua pekan mendatang di Hungaria mengurangi risiko geopolitik. Faktor fundamental memperkuat tekanan harga. IEA memproyeksikan kelebihan pasokan hingga 2026. Stok minyak mentah AS sepekan terakhir naik 3,5 juta barel ke 423,8 juta barel, di atasperkiraan kenaikan 288.000 barel. Produksi AS membukukan rekor 13,636 juta bph.
  • Harga Brent berjangka naik 23 sen (0,38%) ke USD61,29 per barel.
  • Harga WTI berjangka menguat 8 sen (0,14%) di USD57,54 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange menurun tajam pada akhir pekan lalu, setelah sempat menembus rekor tertinggi di 4.378,69. Penguatan dolar AS dan komentar Trump yang meredakan ketegangan dagang dengan China menekan harga emas. Namun analis mengatakan faktor geopolitik dan kebijakan moneter tetap mendukung tren jangka panjang.
Harga emas diproyeksikan tetap positif, diperkirakan bisa mencapai USDU 4.488 di 2026, bahkan USD5.000 menurut HSBC . Emas masih meloncat 4,8% secara mingguan, melambung 64% sepanjang tahun. Permintaan fisik di Asia - terutama India - tetap kuat meski harga di rekor tertinggi. Harga logam mulia lainnya: perak spot ambles 5,6% ke USD54,47, platinum drop 6,1% ke USD1.607,85, paladium terjungkal 7,9% ke USD1.485,50
  • Harga emas spot terperosok 2,6% ke USD4.211,48 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS anjlok 2,1% ke USD4.213,30 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest