Sanae Takaichi Hampir Dipastikan Jadi PM Baru Jepang, Yen Tersungkur

avatar
· Views 14
  • Yen melemah setelah Sanae Takaichi, tokoh pro-stimulus fiskal dan moneter, hampir pasti menjadi perdana menteri Jepang berikutnya dengan dukungan kuat dari LDP dan JIP.
  • Pelemahan yen juga dipicu menurunnya ketegangan dagang Amerika-China dan meredanya kekhawatiran kredit bank regional AS, mendorong peningkatan selera risiko global.
  • Dolar AS menguat ke 150,82 yen, sementara Aussie dan euro juga naik tipis; pasar menanti data PDB China untuk arah sentimen berikutnya.

Ipotnews -- Yen tersungkur, Senin, setelah Sanae Takaichi, tokoh konservatif yang dikenal mendukung kebijakan fiskal dan moneter longgar, hampir dipastikan menjadi perdana menteri Jepang berikutnya. Dukungan politik penting dari Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Partai Inovasi Jepang (JIP) membuatnya berada di jalur kuat menuju jabatan tertinggi tersebut.
Pelemahan yen juga didorong oleh meningkatnya selera risiko di pasar global menyusul meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, serta berkurangnya kekhawatiran terhadap sektor perbankan regional AS, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Senin (20/10).
Investor kembali melakukan apa yang disebut "Takaichi trade" -- yakni membeli saham Jepang dan menjual yen -- setelah media  Kyodo  melaporkan bahwa LDP dan JIP akan memantapkan aliansi politik mereka, Senin, sehari sebelum pemungutan suara parlemen untuk memilih perdana menteri baru.
Takaichi, yang berpotensi menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang, sempat kehilangan dukungan setelah pecahnya koalisi 26 tahun antara LDP dan Komeito awal bulan ini. Namun, aliansi barunya dengan JIP yang lebih sejalan dengan pandangan ekonominya diperkirakan memperkuat posisinya.
Pagi ini, dolar AS menguat 0,2% menjadi 150,82 yen setelah sempat anjlok 1,1% pada sesi Jumat akibat kekhawatiran atas pinjaman bermasalah di bank-bank regional Amerika, dan ketegangan perdagangan terkait logam tanah jarang asal China yang penting bagi industri semikonduktor dan teknologi tinggi.
Namun, kekhawatiran kredit mereda menjelang akhir perdagangan Wall Street, dengan seluruh indeks utama ditutup menguat. "Kekhawatiran kredit tampak lebih banyak pada tataran wacana ketimbang kenyataan," ujar Jed Ellerbroek, Manajer Portofolio Argent Capital. "Secara keseluruhan, kondisi kredit masih kuat dengan sedikit area kelemahan."
Presiden AS Donald Trump juga menurunkan tensi pasar dengan menyebut rencana tarif balasan 100% terhadap produk China "tidak berkelanjutan" dan mengonfirmasi akan tetap bertemu Presiden Xi Jinping dalam dua pekan ke depan.
Sementara itu, dolar Australia menguat 0,3% menjadi USD0,6500, dan euro naik tipis 0,1% ke posisi USD1,1661. Pelaku pasar akan menantikan rilis data produk domestik bruto (PDB) terbaru China, mitra dagang utama Australia.
Analis pasar Capital.com, Kyle Rodda, menilai kedua negara besar itu mulai menunjukkan kesadaran akan risiko ekonomi jika konflik perdagangan meningkat. "Baik Amerika maupun China memahami bahwa kebijakan ekstrem seperti pelarangan total ekspor logam tanah jarang atau tarif 100% akan berdampak destruktif bagi keduanya," ujar diaa.
"Karena itu, pasar memperkirakan situasi akan mereda, meski volatilitas masih mungkin bertahan hingga ada pernyataan resmi mengenai penurunan ketegangan." (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest