Terkatrol Optimisme Kesepakatan AS-China, Harga Kedelai Berjangka Melesat

avatar
· Views 19
  • Harga kedelai Chicago naik 0,77% didorong optimisme kesepakatan dagang AS-China usai pernyataan Presiden Trump, meski pasar mulai skeptis terhadap retorika serupa.
  • Harga jagung naik tipis 0,06% akibat kekhawatiran penurunan hasil panen di AS dan minimnya data resmi karena government shutdown.
  • Harga gandum menguat 0,5% berkat aksi beli murah, namun masih ditekan oleh pasokan global yang melimpah.

Ipotnews - Harga kedelai berjangka Chicago melesat, Senin, terkatrol optimisme baru terhadap potensi kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China, setelah Presiden Donald Trump menyatakan keyakinannya Beijing akan sepakat dalam perjanjian impor kedelai.
Kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) melonjak 0,77% atau USD8,00 menjadi USD1.044,75 per bushel pada pukul 12.57 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Beijing, Senin (20/10).
"Kedelai berjangka menguat setelah pernyataan samar dari Trump bahwa ia yakin akan ada kesepakatan," ujar Ole Houe, Direktur IKON Commodities, Sydney.
"Namun, sebagian besar pelaku pasar kini cenderung mengabaikan pernyataan seperti itu karena sudah terbiasa dengan komentar yang bombastis namun minim realisasi."
Pernyataan Trump muncul di tengah sinyal bahwa pembicaraan dagang antara Amerika-China kembali berada di jalur positif, setelah beberapa pekan sebelumnya dibayangi ancaman tarif dan pembatasan ekspor.
Trump juga mengonfirmasi bahwa dia akan bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan dalam dua pekan ke depan**.
Harga jagung CBOT naik tipis 0,06% menjadi USD422,75 per bushel, dipicu laporan mengenai penurunan hasil panen yang mendorong keraguan terhadap proyeksi pemerintah AS sebelumnya, meski musim ini diperkirakan mencetak rekor produksi.
"Harga jagung naik karena terus berkembangnya pembicaraan bahwa hasil panen jagung di AS tak sebagus yang diperkirakan. Tanpa adanya laporan resmi dari USDA /WASDE, pasar memilih untuk menahan diri dari aksi jual," kata Houe.
Saat ini, pasar kekurangan data resmi terkait kemajuan panen dan estimasi hasil karena penutupan pemerintahan (government shutdown) Amerika yang berdampak pada publikasi data Departemen Pertanian AS ( USDA ).
Namun demikian, Houe memperingatkan bahwa tekanan jual besar kemungkinan akan muncul dalam beberapa pekan terakhir masa panen.
"Kami percaya penurunan harga, besar kemungkinan terjadi saat panen mendekati akhir, karena AS tetap harus mendistribusikan hasil panen yang sangat besar, berapa pun angka finalnya," jelasnya.
Sementara itu, harga gandum bertambah 0,5% atau USD2,50 menjadi USD506,25 per bushel, didorong aksi bargain buying oleh importir yang tertarik pada harga rendah.
Namun, penguatan tertahan karena ketersediaan pasokan global yang melimpah, yang masih menjadi faktor penekan utama di pasar. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest