Bahlil: Lifting Minyak Sudah 619.000 Barel/Hari, Lampaui Target APBN

avatar
· Views 8
Bahlil: Lifting Minyak Sudah 619.000 Barel/Hari, Lampaui Target APBN
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia/Foto: ANTARA FOTO/0/3504365
Jakarta

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan produksi siap jual atau lifting minyak pada September-Oktober 2025 sudah mencapai 619.000 barel per hari. Capaian tersebut ia sampaikan di depan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Bahlil mengatakan capaian dua bulan tersebut telah melewati target lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605 ribu barel per hari.

"Alhamdulillah, saya laporkan kepada teman-teman HIPMI per hari ini lifting kita itu per hari di bulan September-Oktober itu sudah mencapai 619.000 barel per day. Jadi sudah melampaui target dari APBN 2025," katanya dalam acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025 di Jakarta, Senin (19/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Diminta Impor BBM buat SPBU Swasta, Bahlil: Ada Aturan, Bukan Negara Tanpa Tuan

Bahlil melanjutkan, lifting minyak kembali bisa mencapai target setelah terakhir terjadi pada 2008. Selanjutnya, lifting minyak Indonesia terus meleset dari target APBN.

ADVERTISEMENT

"Jadi ini enggak pernah target APBN sejak 2008 tercapai. Kali ini tercapai," katanya.

Bahlil juga menyinggung kondisi lifting pada 1996-1997 ketika Indonesia pernah menjadi salah satu eksportir minyak mentah terbesar di dunia, dengan lifting mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari. Sementara konsumsi domestik hanya sekitar 500.000 barel per hari.

Baca juga: Bahlil Ungkap Masih Ada 5.700 Desa Belum Teraliri Listrik

Kini, kondisinya berbalik, konsumsi minyak Indonesia mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari, sementara produksi hanya 580.000 barel per hari. Artinya, Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta barel minyak per hari.

Kondisi tersebut terjadi karena krisis pada 1996-1997. Bahlil bilang International Monetary Fund (IMF) yang dianggap sebagai penyelamat malah menjadi penyebab turunnya lifting minyak Indonesia karena perubahan Undang-Undang Minyak dan Gas pada masa tersebut.

"1996-1997 krisis ekonomi, IMF sebagai dokter yang mengobati penyakit Indonesia melakukan berbagai macam kebijakan termasuk regulasi. Pertamina salah satu di antara yang kemudian berdampak pada perubahan Undang-Undang Migas. Apa yang terjadi Bapak-Ibu semua? Lifting kita turun terus," katanya.

(ara/ara)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest