Purbaya Minta Kemendagri Telusuri Perbedaan Data Dana Pemda di Bank Rp 18 T

avatar
· Views 11
Purbaya Minta Kemendagri Telusuri Perbedaan Data Dana Pemda di Bank Rp 18 T
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian/ Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk menginvestigasi selisih dana simpanan pemerintah daerah di perbankan sebesar Rp 18 triliun. Hal ini disampaikan Purbaya saat rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang juga dihadiri Mendagri Tito Karnavian.

Perbedaan data ini mulanya diungkapkan oleh Tito. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) hingga 30 September, anggaran daerah yang tersimpan di perbankan mencapai Rp 233,97 triliun. Dana tersebut terdiri atas giro Rp 178,14 triliun, simpanan Rp 48,40 triliun, dan tabungan Rp 7,43 triliun.

Namun, angka tersebut berbeda dengan data dari 546 Pemda yang disampaikan kepada Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri. Hingga 17 Oktober, dana Pemda di rekening kas daerah mencapai Rp 215 triliun, terdiri atas Rp 64,95 triliun di pemerintah provinsi, Rp 119,92 triliun di kabupaten, dan Rp 30,13 triliun di kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada sedikit perbedaan antara data BI yang Rp 233 triliun dengan data rekening Pemda yang totalnya Rp 215 triliun, selisih sekitar Rp 18 triliun," ujar Tito di Jakarta, Senin (20/10/2025).

Baca juga: Purbaya Ungkap 15 Pemda Paling Banyak Simpan Dana Triliunan di Bank

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal itu, Purbaya meminta agar Mendagri segera menginvestigasi perbedaan data tersebut. Ia menduga selisih bisa terjadi karena ketidaktelitian Pemda dalam pencatatan keuangan.

"Kalau BI itu datanya pasti sudah sistemik, dari seluruh bank di Indonesia. Kalau di Pemda kurang Rp 18 triliun, mungkin ada yang kurang teliti. Jadi itu mesti diinvestigasi, kemana selisih Rp 18 triliun itu," kata Purbaya.

Meski demikian, Purbaya menilai tidak masalah selama dana tersebut digunakan untuk mendorong ekonomi daerah. Ia juga mengingatkan agar dana tidak ditarik ke pusat atau ditempatkan di bank-bank di Jakarta.

"Selama uang itu digunakan di daerah, bagus untuk ekonomi lokal. Kuncinya, jangan ditransfer ke pusat lagi, tetap di bank daerah," imbuhnya.

Purbaya menambahkan, kasus serupa juga terjadi di tingkat pusat, di mana terdapat dana pemerintah sekitar Rp 230 triliun yang ditempatkan di bank komersial dalam bentuk deposito. Kondisi ini sempat menimbulkan tudingan publik soal potensi penyalahgunaan bunga deposito oleh oknum pejabat.

"Mereka menuduh, 'Pejabat pusat main bunga, uangnya ditaruh di sana, dapat kickback.' Jadi ini mesti diwaspadai, betul seperti itu atau tidak," ujar Purbaya.

Ia memastikan pemerintah akan menelusuri asal-usul dan tujuan penempatan dana tersebut. "Tugas pemerintah bukan mengumpulkan bunga dari tabungan, tapi memastikan uang negara benar-benar berdampak pada perekonomian - untuk daerah ya di daerah, untuk pusat ya di pusat," jelasnya.

Tonton juga video "Respons Santai Menkeu Purbaya Setelah Dituding Bahlil Salah Baca Data" di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(rea/rrd)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest