IHSG Menguji Level Resisten, Potensi Penguatan Masih Terbuka

• IHSG menguat 2,19 persen ke level 8.089 dengan net buy asing Rp657 miliar.
• Potensi pengujian resistensi di 8.120, namun risiko koreksi tetap terbuka.
• Sentimen positif didorong ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan BI.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan kemarin ditutup melejit 2,19 persen ke level 8.089, disertai dengan aksi beli bersih investor asing sebesar Rp657 miliar.
Saham-saham berkapitalisasi besar seperti , , , , dan tercatat menjadi incaran utama investor asing.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG hari ini berpotensi menguji area resistensi kuat di 8.120, namun perlu kewaspadaan apabila penguatan tidak cukup kuat menembus level tersebut.
"Jika IHSG gagal menembus area 8.120, ada potensi koreksi kembali menuju area support di kisaran 8.000-8.040," ujarnya dalam riset harian, Selasa (21/10).
Dari sisi strategi perdagangan, saham-saham yang direkomendasikan untuk aksi speculative buy antara lain , , , , , dan dengan kisaran harga beli dan target jangka pendek yang bervariasi sesuai profil risiko masing-masing investor.
Sementara itu, M. Nafan Aji Gusta, CTA, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas menilai pergerakan IHSG yang kembali berada dalam fase uptrend ditopang oleh penguatan rata-rata pergerakan (MA20 & MA60) serta faktor eksternal yang kondusif.
"Meredanya tensi perdagangan AS-China dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada akhir Oktober menjadi katalis positif bagi pasar," katanya.
Dari dalam negeri, konsensus pelaku pasar juga memperkirakan adanya potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan digelar Rabu mendatang, yang turut memperkuat sentimen positif jangka pendek di pasar saham domestik.(Marjudin/AI)

Sumber : admin