Investor Hati-hati Jelang Pertemuan AS-China, Penguatan Tembaga Terpangkas

avatar
· Views 27
  • Harga tembaga di Shanghai naik tipis 0,09% setelah sempat melesat, karena pasar bersikap hati-hati jelang pertemuan dagang AS-China dan melambatnya ekonomi China.
  • Pernyataan Trump yang meredakan ketegangan soal Taiwan dan harapannya untuk kesepakatan dagang dengan Xi Jinping sempat mendorong minat beli tembaga.
  • Di antara logam dasar lainnya, pergerakan bervariasi tercatat di SHFE dan LME, dengan aluminium, seng, nikel, dan timah menunjukkan kenaikan ringan di China, sementara logam di LME cenderung melemah.

Ipotnews - Harga tembaga Shanghai memangkas kenaikan awal, Selasa, seiring meningkatnya kehati-hatian investor menjelang pertemuan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan China pekan depan.
Sentimen pasar juga dibayangi perlambatan ekonomi China, tercermin dari data pertumbuhan kuartal ketiga yang menyentuh titik terendah dalam satu tahun terakhir.
Kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup naik tipis 0,09% menjadi 85.380 yuan (USD11.986,52) per ton metrik, setelah sempat menguat hingga 0,63% di awal sesi.
Sementara itu, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,45% ke posisi USD10.643 per ton pada pukul 14.22 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Shanghai, Selasa (21/1o).
Pelaku pasar menanti perkembangan terbaru dari agenda perundingan dagang antara Amerika dan China, menjelang pertemuan penting antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung di Korea Selatan minggu depan.
Ekspektasi terhadap potensi tercapainya kesepakatan perdagangan menjadi salah satu pendorong kenaikan harga di awal sesi.
Senin, Presiden Trump menyatakan China tidak memiliki niat untuk menginvasi Taiwan dan berjanji akan membahas isu tersebut dalam pertemuannya dengan Xi. Dia juga menyatakan harapannya untuk mencapai kesepakatan dagang yang adil dengan China.
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, di mana kedua negara menandatangani kesepakatan kerja sama mineral penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap dominasi China dalam rantai pasok global.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan bertemu Wakil Perdana Menteri China He Lifeng di Malaysia pekan ini, dalam upaya meredakan potensi eskalasi tarif terhadap produk-produk China.
Namun, sentimen positif tersebut dibayangi oleh laporan bahwa pertumbuhan ekonomi China pada kuartal ketiga melambat ke level terendah dalam setahun, ditambah tekanan deflasi yang masih berlangsung. Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas prospek permintaan logam industri dari ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,32%, timah melemah 0,15%, seng (zinc) naik 0,27%, timbal (lead) menguat 0,25%, dan harga nikel relatif stabil.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium naik 0,19%, seng menguat 0,39%, nikel meningkat 0,36%, timbal bertambah 0,35%, dan timah melonjak 0,69%. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest