- Harga emas anjlok 5,5% ke USD4.115,26 per ons, penurunan harian terbesar sejak 2020, akibat aksi ambil untung setelah reli ke rekor tertinggi USD4.381,21.
- Penguatan dolar AS 0,4% dan meningkatnya selera risiko global menekan minat terhadap aset safe-haven seperti emas dan perak; harga perak turun 7,6%.
- Investor menanti data inflasi AS dan keputusan the Fed pekan depan, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga 25 basis poin.
Ipotnews - Harga emas mencatat penurunan harian paling tajam dalam lima tahun, Selasa, setelah investor melakukan aksi ambil untung menyusul reli kuat yang sebelumnya mendorong logam mulia itu ke rekor tertinggi.
Emas spot anjlok 5,5% ke posisi terendah sepekan di level USD4.115,26 per ons pada pukul 24.45 WIB, menandai penurunan harian terbesar sejak Agustus 2020, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Selasa (21/10) atau Rabu (22/10) dini hari WIB.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat kontrak untuk pengiriman Desember ditutup merosot 5,7% menjadi USD4.109,10 per ons.
Sehari sebelumnya, harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD4.381,21 per ons, setelah sepanjang tahun ini meroket sekitar 60%, didorong ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, serta pembelian berkelanjutan oleh bank sentral di berbagai negara.
"Penurunan harga emas masih terus dibeli hingga kemarin, tetapi lonjakan volatilitas yang tajam dalam sepekan terakhir menandakan sinyal kehati-hatian dan bisa memicu aksi ambil untung jangka pendek," ujar Tai Wong, analis logam independen.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) menguat 0,4%, menjadikan emas yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
"Selera risiko yang membaik di pasar global awal pekan ini menjadi sentimen negatif bagi logam mulia yang berstatus aset safe-haven," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Dalam riset terpisah, analis Citi menilai berakhirnya penutupan sementara (shutdown) pemerintah Amerika dan kemungkinan pengumuman kesepakatan dagang AS-China berpotensi membuat harga emas bergerak konsolidatif dalam dua hingga tiga pekan ke depan.
Selain emas, harga perak spot ambles 7,6% menjadi USD48,49 per ons.
"Perak sedang tersandung parah hari ini dan menyeret seluruh kompleks logam mulia turun," ujar Wong.
Menurut dia, "Level USD54 tampak menjadi titik puncak jangka pendek, dan selama harga berada di bawah USD50, perak kemungkinan akan bergerak mendatar dengan volatilitas tinggi, selama emas tetap relatif kuat."
Harga platinum juga melorot 5,9% menjadi USD1.541,85, sementara paladium menyusut 5,3% jadi USD1.417,25 per ons.
Investor kini menantikan rilis data indeks harga konsumen (CPI) Amerika untuk September pada Jumat mendatang, yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan. Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi tahunan sebesar 3,1%.
Pasar memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan kebijakan pekan depan.
Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung diuntungkan di tengah lingkungan suku bunga rendah. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()