Harga Minyak Dunia Rebound, Pasar Pulih dari Tekanan Ini

avatar
· Views 14

NEW YORK , investor.id -Harga minyak mentah dunia ditutup menguat pada perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat, bangkit dari posisi terendah dalam lima bulan terakhir. Penguatan ini terjadi setelah pasar pulih dari tekanan kelebihan pasokan global, serta menunggu kejelasan terkait hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, dua konsumen minyak terbesar di dunia.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent naik US$ 0,31 (0,5%) menjadi US$ 61,32 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, yang berakhir pada penutupan perdagangan Selasa, menguat US$ 0,30 (0,5%) ke US$ 57,82 per barel.
Kedua kontrak tersebut sempat menyentuh level terendah sejak awal Mei pada sesi sebelumnya, setelah rekor produksi minyak AS dan keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak ( OPEC ) bersama sekutunya untuk melanjutkan rencana peningkatan pasokan memicu kekhawatiran kelebihan suplai.
"Namun, rendahnya persediaan minyak mentah dan bahan bakar sulingan AS membantu menahan tekanan terhadap harga acuan minyak dunia," ungkap Kepala Analis Komoditas di SEB Bjarne Schieldrop.
Perselisihan dagang antara AS dan China juga meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dapat menekan permintaan minyak. Meski begitu, kedua negara mulai menunjukkan upaya untuk meredakan ketegangan.
Presiden AS Donald Trump, yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pekan depan, mengatakan dirinya optimistis akan tercapai kesepakatan dagang yang adil.
Struktur harga kontrak berjangka minyak WTI dan Brent kini mulai bergeser ke pola contango, yakni kondisi ketika harga untuk pengiriman segera lebih rendah dibandingkan harga untuk pengiriman di masa mendatang. Pola ini biasanya menandakan pasokan jangka pendek melimpah dan permintaan sedang melemah.
Perdebatan Pola Contango
Para pelaku pasar memperdebatkan seberapa dalam pola contango ini akan terbentuk. Badan Energi Internasional (IEA) sebelumnya memperkirakan kelebihan pasokan tahun depan dapat memunculkan pola 'super contango' di mana selisih antara harga jangka pendek dan jangka panjang semakin tajam.
"Namun, hingga kini kondisi tersebut belum terlihat. Meski kekhawatiran pasokan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, kami menilai pasar minyak saat ini kelebihan pasokan namun belum dalam kondisi surplus besar (glut)," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Staunovo menambahkan, harga minyak kemungkinan akan stabil di kisaran saat ini, meski berpotensi tertekan jika ketegangan dagang AS-China kembali memanas.
Sementara itu, survei awal Reuters yang dirilis Senin memperkirakan persediaan minyak mentah AS meningkat pada pekan lalu, menambah tekanan terhadap pasar.
"Fakta bahwa stok minyak mulai meningkat menjadi sinyal bahwa harga bisa kembali turun dan memperdalam pola contango," ujar analis energi di TP ICAP Group Scott Shelton.
Dalam perkembangan lain, pemerintah AS berencana membeli 1 juta barel minyak mentah untuk menambah cadangan strategis nasional (Strategic Petroleum Reserve), menurut laporan Bloomberg pada Selasa.

Sumber : investor.id

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest