 
            Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan pentingnya keberpihakan regulasi terhadap pekerja dan petani dalam pembahasan kebijakan industri tembakau nasional.
Dia menilai keberadaan industri tembakau harus memberi manfaat nyata bagi rakyat dan negara, bukan hanya untuk segelintir pihak. Hal itu diungkapkan olehnya dalam diskusi bertema 'Satu Tahun Prabowo: Harapan Deregulasi dan Masa Depan Industri Hasil Tembakau' yang digelar oleh Kadin Indonesia di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
"Ketika bicara industri tembakau yang harus dilihat adalah kepentingannya untuk siapa, apakah untuk kemakmuran bangsa dan pekerja, atau hanya menguntungkan pelaku usaha," ujar Afriansyah Noor dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afriansyah menyoroti besarnya jumlah tenaga kerja yang bergantung pada sektor padat karya ini. Industri rokok dan tembakau melibatkan jutaan pekerja, mulai dari petani hingga buruh pabrik. Karena itu, dia mengingatkan agar pembentukan regulasi baru tidak mengabaikan nasib mereka.
| Baca juga: Wamenaker Sebut Pentingnya Perkuat Sinergi untuk Kemandirian Disabilitas | 
"Jika ada kebijakan yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja, maka hak-hak pekerja, termasuk pesangon dan jaminan sosial, harus benar-benar terlindungi," tuturnya.
Dia mengusulkan agar sebagian dana cukai rokok dialokasikan untuk membentuk skema perlindungan sosial bagi pekerja tembakau yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Langkah ini dinilai dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga kesejahteraan buruh dan keberlanjutan industri.
Selain itu, Afriansyah menyoroti perubahan industri akibat kemajuan teknologi seperti munculnya rokok elektrik dan transformasi bisnis perusahaan besar. Dia menekankan arah kebijakan ke depan harus mampu melindungi pekerja di sektor padat karya agar tidak tersisih oleh perubahan pasar.
"Pemerintah harus hadir dan memastikan setiap perubahan industri tetap memberi ruang bagi pekerja dan petani untuk berkembang," tuturnya.
Dia menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas kementerian dan lembaga dalam menata regulasi industri tembakau. Menurutnya, kebijakan harus mempertimbangkan aspek ekonomi, kesehatan, pertanian, dan ketenagakerjaan secara seimbang.
"Pemerintah harus satu suara agar setiap kebijakan yang dihasilkan benar-benar berpihak pada pekerja, petani, dan keberlanjutan industri nasional," tutupnya.
 
            
        Video Purbaya Kaget Tarif Cukai Rokok 57 Persen: Firaun Lu?
 
                        
                    Video Purbaya Kaget Tarif Cukai Rokok 57 Persen: Firaun Lu?
(akn/ega)
Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.



Tải thất bại ()