Bursa Pagi: Global-Regional Bergerak Melemah, Membayangi Arah Pergerakan IHSG

avatar
· Views 12
  • Bursa Asia dibuka melemah, mengikuti penurunan Wall Street di tengah ketidakpastian hubungan dagang AS-China dan rencana pertemuan Trump dengan Xi Jinping, dan jugaPutin.
  • Saham SoftBank, Jepang anjlok lebih dari 6% setelah mengumumkan penerbitan obligasi berdenominasi dolar dan euro untuk mendanai ekspansi AI.
  • IHSG diperkirakan masih tertekan dengan potensi melemah ke kisaran 8.033-8.120, seiring keputusan BI mempertahankan suku bunga acuannya.

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (23/10), dibuka melemah, melanjutkan tren penurunan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street di tengah ketidakjelasan rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jimping, dan juga dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kekhawatiran perdagangan kembali mencuat setelah Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor ke China untuk produk yang dibuat dengan perangkat lunak AS.
Sumber-sumber Reuters mengatakan bahwa rencana tersebut - yang bisa mencakup berbagai barang mulai dari laptop hingga mesin jet - mungkin tidak akan dilanjutkan, dan bukan satu-satunya opsi yang sedang dibahas.
Investor di Asia juga akan mencermati keputusan suku bunga kebijakan Bank of Korea yang akan diumumkan hari ini. Bank sentral Korea Selatan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5%, karena terus menyoroti utang rumah tangga sebagai risiko utama, menurut jajak pendapat ekonom Reuters.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,33%. Indeks berlanjut turun 0,31% menjadi 9.002 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibua anjlok 1,5%, sementara Kosdaq merosot 1%. Kospi berlanjut turun 0,47% menjadi 3.865,44.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225 Jepang meorot 1,25% (-647,01 poin) ke level 48.660,78, setelah dibuka anjlok 1,52% dan Topix melorot 0,71%.
Saham SoftBank ambles lebih dari 6% pada awal sesi perdagangan, setelah perusahaan mengumumkan rencana penerbitan obligasi berdenominasi dolar AS dan euro, seiring rencana perusahaan meningkatkan investasi di bidang kecerdasan buatan.
Konglomerat Jepang itu akan menerbitkan sekitar USD 2 miliar obligasi berdenominasi dolar AS dalam dua tahap, serta sekitar EUR 750 juta (USD 870 juta) obligasi hibrida dengan tingkat bunga antara 6,5% hingga 8,25%.
SoftBank menyatakan dana hasil penerbitan akan digunakan untuk "keperluan bisnis umum."
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berisiko mengalami tekanan jual, namun tetap berpeluang menguat terbatas, setelah menutup sesi perdagangan keamirn dengan terkoreksi 1,04% ke 8.152.Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange anjlok 1,54% ke USD17,89.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi melemah menguji level support di kisaran 8.100. 8.033-8.120, setelah kemarin terkoreksi 1,04% ke level 8.152. Secara teknikal, tekanan volume penjualan telah memaksa indeks memasuki area koreksi, sehingga berpeluang menguat terbatas. Namun keputusan BI mempertahankan suku bunga membebani IHSG .
Analis IndoPremier berpendapat, ditahannya suku bunga kebijakan Bank Indonesia didasari pada optimalisasi fokus transmisi kebijakan suku bunga yang belum diikuti oleh perbankan nasional. Kebijakan ini juga menunjukkan kontrol dan independensi BI dalam mengambil keputusan kebijakan moneter nasional.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup melemah, tertekan kekhawatiran ketegangan dagang AS-China di tengah laporan keuangan yang beragam. Pemerintahan Trump mempertimbangkan pembatasan ekspor berbagai produk, mulai dari laptop hingga mesin jet AS ke China. Namun demikian, 86% perusahaan S&P 500 sudah melampaui ekspektasi laba kuartal III, dengan proyeksi pertumbuhan 9,3% yoy.
Dari 11 sektor utama S&P 500, industri mencatat pelemahan terbesar, sedangkan energi naik tertinggi. Saham Netflix rontok 10,1% dan Texas Instruments ambles 5,6% karena laporan kinerja yang mengecewakan. Indeks Philadelphia Semiconductor anjlok 2,4%. Tesla turun 0,5% meski melporkan pendapatan di atas ekspektasi. AT&T anjlok 1,9%. Intuitive Surgical melejit 13,9%.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,71% (-334,33 poin) ke 46.590,41.
  • S&P 500 melorot 0,53% (-35,95 poin) menjadi 6.699,40.
  • Nasdaq Composite merosot 0,93% (-213,27 poin) ke 22.740,40.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup melemah. Rilis data inflasi Inggris yang stabil memicu harapan pemangkasan suku bunga Bank of England. Investor menanti keputusan kebijakan ECB dan the Fed pekan depan. Indeks STOXX 600 melemah 0,18%, tertekan kinerja buruk L'Oreal (-6,7%) dan Hermes (-2,3%).
Saham energi naik 0,7% menopang pasar. Indeks sektor barang mewah secara keseluruhan merosot 1,2%.Sektor teknologi menjadi penekan utama, anjlok 1,4% mengikuti laporan suram Texas Instruments. Indeks sektor pertahanan merosot 1,1%. Saham individu bergerak liar; Barclays melesat 5%, ITV turun 8,6%, dan Ipsen naik 5,3%.
  • DAX Jerman melorot 0,74% (-178,90 poin) ke 24.151,13.
  • CAC Prancis turun 0,63% (-51,99 poin) ke posisi 8.206,87.
  • FTSE 100 Inggris melaju 0,93% (88,01 poin) ke 9.515,00.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia pagi tadi ditutup melemah setelah naik tiga hari berturut-turut. Trump menolak permintaan anggota parlemen dari Partai Demokrat untuk bertemu, terkait  government shutdown  yang telah berlangsung selama tiga minggu berakhir. Kebuntuan politik menambah tantangan bagi The Fed menjelang tapat kebijakan pekan depan. Indeks Dolar AS (DXY) susut 0,08% di 98,897.
Euro menguat setelah penundaan rencana pertemuan antara Trump dengan Putin. Moskow menolak gencatan senjata segera di Ukraina. Poundsterling melemah setelah inflasi Inggris September tetap 3,8%, di bawah perkiraan, memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga BoE sebelum akhir tahun. Yen sedikit menguat, tapi anjlok 2,5% sepanjang Oktober di tengah rencana stimulus besar PM Jepang Sanae Takaichi.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1608

0.00

0.03%

7:28 PM

Yen (USD-JPY)

151.96

0.02

0.01%

7:27 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3354

0.00

0.02%

7:28 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,585

2.00

0.01%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1251

0.00

0.01%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 22/10/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup meningkat tajam, lebih dari USD2 per barel. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengumumkan rencana penambahan sanksi baru terhadap Rusia. Data EIA menunjukkan stok minyak mentah AS turun 961.000 barel, berlawanan dengan perkiraan kenaikan, menandakan permintaan energi masih kuat.
Stok minyak mentah AS turun 961.000 barel menjadi 422,8 juta barel pada pekan lalu, berlawanan dengan ekspektasi kenaikan 1,2 juta barel. Sentimen pasar juga didorong isu geopolitik dan perdagangan, termasuk rencana pertemuan AS-China serta kemungkinan India mengurangi impor minyak Rusia. Rencana pertemuan Trump dan Putin ditunda. Negara-negara Barat mendorong Asia agar mengurangi impor minyak Moskow.
  • Harga Brent berjangka melompat USD2,44 (3,98%) ke USD63,76 per barel.
  • Harga WTI berjangka meloncat USD2,42 (4,23%) ke USD59,66 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup merosot tajam, melanjutkan kejatuhan 5,3% sehari sebelumnya, akibat aksi ambil untung menjelang rilis data inflasi AS. Pasar memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga 25 bps pekan depan. Rilis data CPI AS, Jumat besok, diperkirakan menunjukkan inflasi inti stabil di 3,1% pada September.
Investor juga menantikan kejelasan terkait kemungkinan pertemuan antara Trump dengan Putin, dan dengan Xi Jinping. Meski terkoreksi tajam, analis menilai prospek emas tetap positif hingga 2026. Harga perak spot anjlok 1,6% ke USD47,95 per ounce, platinum meloncat 4,5% ke USD1.620,83, dan paladium menguat 0,1% jadi USD1.409,80.
  • Harga emas di pasar spot anjlok 1,7% ke USD4.054,34 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS merosot 1,1% ke USD4.065,40 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest