Pengusaha baja menyampaikan dalam dua tahun terakhir ini impor konstruksi baja Vietnam dan China sangat masif membanjiri pasar Indonesia dengan harga yang tidak mencerminkan biaya industri yang wajar.
Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) atau Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia Budi Harta Winata mengatakan derasnya impor konstruksi baja tersebut telah menyebabkan distorsi pasar, menekan utilisasi pabrik domestik, mengganggu rantai nilai industri baja nasional, dan berpotensi menghapus kapasitas produksi strategis dalam negeri.
Budi mengatakan, masuknya baja konstruksi Vietnam dan China bukan didorong kurangnya kapasitas nasional, melainkan oleh kombinasi predatory pricing, diferensiasi regulasi, serta celah dalam pengawasan impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rencana KRAS Ikut Garap Proyek Giant Sea Wall |
Jika fenomena ini dibiarkan, Budi Harta Winata meyakini, Indonesia akan kehilangan basis industri baja dan hanya berperan sebagai pasar bagi surplus produksi negara lain.
"Industri baja adalah tulang punggung kemandirian konstruksi nasional. Negara yang kehilangan industrinya, kehilangan kendali atas masa depannya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).
Pihaknya meminta pemerintah segera mengambil langkah korektif dalam mengantisipasi dampak negatif serbuan impor konstruksi baja terhadap industri konstruksi baja nasional.
Budi mengatakan, ISSC menyuarakan lima tuntutan kepada pemerintah, pertama yakni melakukan moratorium atau penghentian sementara impor konstruksi baja dari Vietnam dan China pada HS tertentu yang terbukti mendistorsi pasar, kedua, menerapkan tindakan Anti-Dumping / Safeguard sesuai mandat PP 34/2011 dan ketentuan WTO.
Baca juga: Begini Perbandingan Industri Baja RI dengan China |
Ketiga, memperketat mekanisme Pertek, PI, SNI, dan LS guna mencegah penyalahgunaan HS dan bypass teknis. Keempat, memprioritaskan utilisasi industri dan fabrikator baja nasional untuk pasokan proyek strategis, dan kelima yakni menghindarkan Indonesia menjadi dumping ground untuk kelebihan pasokan baja asing.
Budi mengatakan langkah pengetatan impor ini bukan bentuk proteksionisme, melainkan pertahanan industri yang sah secara konstitusional dan legal. Hal ini bertujuan demi menjaga keberlanjutan kapasitas produksi baja Indonesia serta keamanan konstruksi jangka panjang.
"Tanpa kebijakan korektif, Indonesia hanya akan memiliki pasar baja, bukan industri baja. Dan pasar tidak pernah memiliki kedaulatan," kata Budi.
(ara/ara)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.


Tải thất bại ()