- IMF memperingatkan bahwa valuasi saham yang tinggi berisiko memicu gejolak di pasar keuangan.
- Saham-saham AS, khususnya indeks S&P 500, sudah dinilai terlalu mahal sehingga menimbulkan potensi koreksi.
- Konsentrasi tinggi pada saham-saham berbasis AI serta besarnya eksposur rumah tangga terhadap pasar saham juga dapat berdampak pada perekonomian.
Ipotnews - IMF menyatakan bahwa valuasi saham yang meningkat terlalu tinggi menempatkan pasar keuangan dan ekonomi global pada risiko ketidakstabilan.
"Model valuasi menunjukkan bahwa harga aset berisiko jauh di atas fundamentalnya, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya koreksi tidak terkendaliketika guncangan negatif muncul," tulis IMF dalam Global Financial Stability Report yang dikutip Business Insider, Kamis (23/10).
IMF menyoroti saham-saham AS yang dinilai sangat tinggi. Salah satu indikator penilaian yang digunakan adalah rasio P/E forward 12 bulan S&P 500, yang saat ini lebih tinggi dibandingkan 96% dari periode sejak 1990. Nilai wajarnya diperkirakan berada di persentil ke-81 sejak 1990.
IMF juga menyoroti risiko konsentrasi di pasar, karena investor berbondong-bondong membeli saham-saham AI. Tujuh saham besar yang dikenal sebagai Magnificent Seven kini mencakup 33% dari bobot indeks S&P 500.
Secara historis, valuasi dan konsentrasi ekstrem sering kali mendahului penurunan pasar saham dan periode imbal hasil jangka panjang yang melemah. Namun, bukan hanya investor yang dapat merasakan dampaknya bila terjadi penurunan saham secara signifikan.
Menurut IMF, ekonomi yang lebih luas juga bisa terdampak jika penjualan saham menyebabkan konsumen mengurangi pengeluaran mereka. Fenomena ini dikenal sebagai wealth effect (efek kekayaan), di mana kenaikan nilai kekayaan di atas kertas menjadi pendorong psikologis utama ketahanan konsumsi, sebagaimana disampaikan para ahli tahun ini.
"Valuasi aset berisiko tampak berlebihan, terutama ketika ekonomi global melambat, dan risiko konsentrasi di beberapa segmen telah mencapai rekor tertinggi. Sejarah mengingatkan kita bahwa harga aset dapat terkoreksi secara tiba-tiba setelah periode booming di sektor teknologi," tulis IMF.
"Sejauh efek kekayaan yang didorong oleh pasar saham mendukung konsumsi yang kuat, koreksi pasar dapat berdampak lebih luas pada ekonomi riil," imbuh IMF.
Hal ini terutama relevan saat ini, karena 30% aset rumah tangga berada dalam bentuk saham--mendekati rekor tertinggi. "Sebagian besar peningkatan eksposur rumah tangga terjadi pada indeks acuan, khususnya S&P 500 (terutama melalui akun pensiun 401k serta instrumen investasi pasif dan ETF)," tulis laporan tersebut.
"Eksposur ini membuat neraca rumah tangga rentan terhadap koreksi tajam dan penurunan berkepanjangan pada indeks, terutama saat ini, mengingat tingginya tingkat konsentrasi." (Business Insider)

Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()