- Harga emas melemah 0,84% ke USD4.091,29 per ons, menandai penurunan mingguan pertama dalam 10 pekan terakhir, terdorong apresiasi dolar dan penyesuaian posisi investor menjelang rilis data inflasi AS.
- Penurunan emas didukung ekspektasi ketegangan perdagangan AS-China mereda, sekaligus fokus investor pada laporan CPI Amerika yang memengaruhi prospek pemangkasan suku bunga the Fed.
- Logam mulia lain juga melemah: perak turun 1,6% ke USD48,14 per ons, platinum -0,5% ke USD1.617,55, dan paladium -2,8% ke USD1.416,59, mencatat penurunan mingguan signifikan untuk perak.
Ipotnews -- Harga emas melemah, Jumat, dan berada di jalur penurunan mingguan pertama dalam 10 pekan terakhir, tertekan apresiasi dolar AS serta langkah investor melakukan penyesuaian posisi menjelang rilis data inflasi Amerika yang dinantikan pasar.
Emas spot merosot 0,84% menjadi USD4.091,29 per ons pada pukul 13.58 WIB, sementara harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember, berkurang 0,87% ke posisi USD4.109,60 per ons, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Bengaluru, Jumat (24/10).
Sepanjang pekan ini, emas melorot 3,8%, mencatat penurunan mingguan terbesar sejak November 2024.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) menguat untuk hari ketiga berturut-turut terhadap sejumlah rival utama, membuat harga logam kuning--yang dihargakan dalam greenback--lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
"Pertemuan antara pemimpin Amerika dan China berpeluang besar meredakan ketegangan perdagangan. Hal ini mendukung dolar sekaligus mengurangi permintaan aset lindung nilai seperti emas," ujar Tim Waterer, Kepala Analis KCM Trade.
Kamis, Gedung Putih mengonfirmasi Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, pekan depan, dalam rangkaian kunjungan ke Asia.
Ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing belakangan meningkat, ditandai dengan kebijakan balasan (retaliation) dari kedua pihak.
Fokus investor kini tertuju pada laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika, yang diperkirakan menunjukkan inflasi inti tetap di level 3,1% pada September. Rilis laporan tersebut sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan (government shutdown).
Pelaku pasar memperhitungkan hampir sepenuhnya kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 basis poin oleh Federal Reserve pada pertemuan pekan depan.
"Bagi emas, data inflasi yang jinak akan menjadi kabar positif karena akan menjaga prospek dua kali pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun," jelas Waterer.
"Namun, jika inflasi ternyata lebih tinggi dari perkiraan, dolar bisa menguat lebih jauh dan menekan harga logam kuning."
Emas cenderung menguat saat suku bunga rendah karena menurunkan opportunity cost untuk memegang aset tanpa imbal hasil seperti logam mulia.
Logam lainnya, harga perak spot menyusut 1,6% jadi USD48,14 per ons, menuju penurunan mingguan terburuk sejak Maret dengan total kerugian 7% sepanjang pekan ini.
Sementara itu, platinum melemah 0,5% menjadi USD1.617,55 per ons, dan paladium jatuh 2,8% ke posisi USD1.416,59. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()