Bursa Pagi: Asia Dibuka Melaju Kencang, Dorong IHSG Lanjutkan Fase Uptrend

avatar
· Views 13
  • Bursa saham Asia dibuka menguat pada awal pekan terakhir Oktober 2025, didorong oleh kemajuan pembicaraan dagang AS-China dan optimisme investor global.
  • Nikkei 225 menembus level 50.000 untuk pertama kalinya, sementara Kospi, Kosdaq, dan ASX 200 juga mencatat kenaikan signifikan.
  • IHSG diperkirakan akan  rebound  mengikuti tren positif regional, ditopang oleh  net buy  asing dan rotasi investor ke saham bluechip bernilai tinggi.

Ipotnews - Mengawali sesi perdagangan di pekan terakhir Oktober 2025, Senin (27/10), bursa saham Asia dibuka menguat, melanjutkan tren positif kenaikan indeks saham acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street akhir pekan lalu.
Investor menyambut kemajuan dalam pembicaraan dagang AS-China. Para negosiator perdagangan utama AS dan China mencapai kerangka kesepakatan atas beberapa isu yang diperdebatkan, membuka jalan bagi Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menandatangani kesepakatan tersebut.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Minggu, mengatakan bahwa rencana tarif 100% atas impor China yang diajukan Trump "secara efektif telah dibatalkan." Ia menambahkan bahwa China diperkirakan akan melakukan pembelian besar-besaran kedelai dan menunda pembatasan ekspor logam tanah jarang ( rare earth ).
Namun, Bessent menegaskan bahwa AS akan tetap mempertahankan kontrol ekspor yang berlaku terhadap China.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,54%. Indeks berlanjut naik 0,56% (50,70 poin) menjadi 9.069,70 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melonjak 1,83% dan Kosdaq meningkat 0,72%. Kospi berlanjut melompat 2,34% ke level 4.033,78.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang terus menanjak 1,67% (824,89 poin) ke level 50.124,54, setelah dibuka melompat 2% menembus level 50.000 untuk pertama kalinya, sementara Topix melonjak 1,61%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan mendapatakn dorongan positif dari tren kenaikan indeks global dan regional, setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan sedikit melemah 0,03% di posisi 8.271. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange mendatar di USD18,30.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi  rebound  seiring berlanjutnya  net buy  asing, sentimen global turut memperkuat arah positif pasar saham Indonesia. Secara teknikal indeks masih dalam fase  uptrend  dengan dukungan MA20 dan MA 60 yang menguat, namun masih berisiko turun ke bawah level 8.250.
Analis Indo Premier berpendapat, rebouund saham  bluechip  membawa IHSG pada rekor tertinggi pekan lalu. Investor asing kembali ke saham-saham  value  seiring harapan perbaikan kinerja dan tetap tingginya yield dividen yang akan mulai dibagikan pada awal Q2 tahun depan.
Meski naik +8.2% pekan lalu, indeks IDX30 masih  underperform  dibandingkan IHSG sepanjang tahun, mengikuti tren yang sama sejak Covid era - menunjukkan potensi reversal dan upside yg masih sangat lebar.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street menutup pekan lalu dengan mencetak rekor tertinggi baru di tengah laporan laba perusahaan kuartal III yang kuat. Rilis data inflasi September AS lebih rendah dari perkiraan, membuka peluang penurunan suku bunga The Fed, pekan depan. Dari 143 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja, 87% mencatat laba melebihi ekspektasi dan 83% melampaui proyeksi pendapatan.
Saham-saham individu bergerak beragam mencerminkan dinamika kuat musim laporan laba kuartal III. Alphabet dan General Dynamics masing-masing melompat 2,7%. Coinbase dan Ford melejit 9,8% dan 12,2%. Deckers Outdoor dan Alaska Air terjungkal 15,2% dan 6,1%. juga mencatat hasil di atas perkiraan, mendorong sahamnya naik 2,7%.
  • Dow Jones Industrial Average melaju 1,01% (472,51 poin) ke 47.207,12.
  • S&P 500 meningat 0,79% (53,25 poin) menjadi 6.791,69.
  • Nasdaq Composite menanjak 1,15% (263,07 poin) ke 23.204,87.

Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu dengan menguat. Sentimen positif investor terangkat oleh rilis data inflasi AS sebesar 3% yoy pada September, lebih rendah dari perkiraan, sehingga meningkatkan sentimen positif investor. Investor juga mencermati sanksi tambahan Uni Eropa dan AS terhadap Rusia, serta peningkatan ketegangan perdagangan setelah Trump menghentikan negosiasi dengan Kanada.
Indeks STOXX 600 menguat 0,2% menjadi 575,76. Laporan keuangan perusahaan besar Eropa mendorong pasar. Saham Saab melesat 6,1%. Bank NatWest, Inggris naik 0,5%.
  • FTSE 100 Inggris meningkat 0,7% (67,05 poin) ke 9.645,62.
  • DAX 40 Jerman menguat 0,13% (32,1 poin) menjadi 24.239,89.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia akhir pekan lalu ditutup mendatar, namun tetap mencatat kenaikan mingguan moderat. Data IHK September AS hanya naik 0,3% mom dan 3,0% yoy, lebih rendah dari perkiraan 0,4% dam 3,1%. Ketegangan geopolitik dan perdagangan global meningkat. Trump menghentikan negosiasi dagang dengan Kanada. AS dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia
Euro menguat tipis seiring peningkatan aktivitas bisnis zona euro yang lebih cepat dari perkiraan pada Oktober. Yen melemah tertekan kenaikan harga minyak dan kebijakan longgar PM Jepang Sanae Takaichi. Poundsterling melemah setelah data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan.Indeks dolar AS (DXY) turun tipis 0,02% di 98,934, setelah sempat melemah hingga 0,2%.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1627

0.00

0.08%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

152.86

0.29

0.19%

4:59 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3311

0.00

0.11%

4:59 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,602

27.00

0.16%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1225

0.00

0.01%

12:00 AM

Sumber : Bloomberg.com, 24/10/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea ditutup melemah di akhir pekan lalu, meski masih mencatat kenaikan mingguan lebih dari 7%. Pasar meragukan komitmen AS dalam menerapkan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil.Rusia mengecam sanksi AS, menyebut dampaknya terbatas bagi ekonominya, sementara Uni Eropa dan Inggris memperluas sanksi energi terhadap Rusia.
Pasar menanti pertemuan Trump-Xi yang berpotensi memengaruhi stabilitas perdagangan dan harga energi global. Sanksi AS terhadap perusahaan minyak Rusia memicu penangguhan pembelian oleh perusahaan Tiongkok dan rencana pengurangan impor oleh kilang India. OPEC menyatakan siap meningkatkan produksi untuk menstabilkan pasokan global.
  • Harga Brent berjangka turun 5 sen (-0,1%) di US$65,94 per barel.
  • Harga WTI berjangka turun 29 sen (0,5%) ke US$61,50 per barel.

Harga emas berakhir turun di pengujung pekan lalu, sekaligus mencatatkan penurunan mingguan lebih dari 3%, setelah sempat anjlok hampir 2%, mengakhiri tren kenaikan sembilan minggu berturut-turut. Data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan (3,0% YoY) memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pekan ini. Namun aksi ambil untung dan meredanya ketegangan AS-Tiongkok menekan minat terhadap emas.
Analis memperkirakan potensi tekanan lanjutan jika harga emas menembus level support USD4.000 per ounce. Harga logam mulia lainnya juga melemah; perak spot turun 0,6% menjadi USD48,65 per ounce, platinum merosot 1% ke USD1.608,77, dan palladium turun 0,5% menjadi USD1.450,05
  • Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD4.118,29 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD4.137,8 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest