Pasardana.id – PT Aneka Tambang Tbk (IDX: ANTM) atau ANTAM mengumumkan capaian kinerja keuangan yang solid dan cemerlang sepanjang periode sembilan bulan pertama tahun 2025 (Januari – September 202 5, 9M2 5).
Perusahaan berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas pada 9M25, melalui penerapan strategi hilirisasi berkelanjutan, efisiensi operasional, serta penguatan bisnis inti pada segmen emas, nikel dan bauksit.
Pada 9M25, ANTAM berhasil mencatatkan pertumbuhan profitabilitas yang signifikan dengan capaian laba bersih sebesar Rp6,61 triliun, atau meningkat 197% dibandingkan dengan laba bersih pada periode sembilan bulan pertama tahun 2024 (Januari – September 2024, 9M24) sebesar Rp2,23 triliun.
Sejalan dengan peningkatan laba bersih tersebut, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Perusahaan pada 9M25 juga tumbuh menjadi Rp9,33 triliun, meningkat signifikan 137% dibandingkan EBITDA 9M24 sebesar Rp3,93 triliun.
Dalam siaran pers, Senin (27/10), Direktur Utama ANTAM, Achmad Ardianto menyampaikan, capaian kinerja yang solid ini mencerminkan kekuatan fundamental ANTAM, dan menjadi semangat seluruh insan ANTAM dalam bertransformasi menuju bisnis yang berkelanjutan.
“Capaian ini juga merefleksikan efektivitas strategi pengelolaan biaya dan optimalisasi nilai tambah produk yang dijalankan Perusahaan,” jelasnya.
Selanjutnya diungkapkan, pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada 9M25 juga tercermin dari capaian laba kotor sebesar Rp10,98 triliun, meningkat signifikan 168% dibandingkan capaian laba kotor pada 9M24 sebesar Rp4,10 triliun.
Sejalan dengan hal tersebut, laba usaha Perusahaan pada 9 M25 turut mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dengan capaian sebesar Rp7,89 triliun, melonjak 323% dari capaian 9M24 sebesar Rp1,86 triliun.
Perusahaan juga membukukan penurunan beban keuangan di 9M25 sebesar 41% menjadi Rp103,68 miliar dibandingkan 9M24 sebes ar Rp176,49 miliar seiring dengan upaya menurunkan interest bearing debt di tahun 2025 sebagai bagian dari program efisiensi Perusahaan.
Peningkatan kinerja tersebut juga mendorong kenaikan laba bersih per saham dasar pada 9M25 sebesar Rp248,62 per saham dasar, atau meningkat signifikan 171% dari laba bersih per saham dasar 9M24 sebesar Rp91,60 per saham dasar.
“Perusahaan tidak hanya berfokus pada peningkatan kinerja keuangan, tetapi juga pada penciptaan nilai jangka panjang melalui praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. ANTAM terus berinovasi pada setiap aspek operasional, bisnis, dan sustainability guna menciptakan nilai tambah dan manfaat yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” tambah Ardianto.
Pada posisi keuangan Perusahaan, ANTAM membukukan kenaikan aset pada 9M25 sebesar 17% atau mencapai sebesar Rp48,07 triliun, dari capaian 9M24 sebesar Rp40,98 triliun.
Selain itu, nilai ekuitas ANTAM pada 9M25 juga meningkat menjadi Rp35,20 triliun, tumbuh 16% dari nilai ekuitas pada 9M24 sebesar Rp30,38 triliun.
Implementasi strategi operasional dan manajemen keuangan yang tepat mendukung capaian posisi arus kas bersih Perusahaan dari aktivitas operasi mencapai Rp4,06 triliun, meningkat signifikan 2.4 55% dari periode 9M24.
Capaian ini menunjukkan efektivitas Perusahaan dalam menghasilkan arus kas positif dari kegiatan operasional utamanya.
Kinerja Operasional yang Solid, Mendukung Pertumbuhan Berkelanjutan
Lebih lanjut disebutkan, Perusahaan secara konsisten menjalankan operational excellence management yang berfokus pada efisiensi dan inovasi, untuk mencapai pertumbuhan kinerja operasional.
Ditengah tantangan industri pertambangan dalam negeri, sepanjang 9M25 ANTAM mampu mencatatkan kinerja operasional yang optimal.
ANTAM mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari penjualan komoditas (Penjualan) emas, nikel dan bauksit sebesar 67% menjadi Rp72,03 triliun pada 9M25 jika dibandingkan Penjualan pada periode 9M24 sebesar Rp43,20 triliun.
Penjualan domestik ANTAM pada 9M25berkontribusi sebesar Rp69,31 triliun atau setara 96% dari total Penjualan bersih ANTAM periode 9M25.
Pertumbuhan Penjualan domestik mencerminkan strategi Perusahaan yang konsisten dalam memperkuat pasar dalam negeri pada produk emas, bijih nikel, dan bijih bauksit.
Didorong permintaan domestik yang tetap solid, Penjualan emas ANTAM pada 9M25 tetap solid dengan tingkat harga dipengaruhi dinamika geoekonomi dan geopolitik global.
Sejalan dengan momentum tersebut, segmen emas berkontribusi sekitar 81% terhadap Penjualan ANTAM pada 9M25.
Penjualan emas pada 9M25 juga mengalami kenaikan sebesar 64% dengan nilai Rp58,67 triliun jika dibandingkan dengan Penjualan emas 9M24 senilai Rp35,70 triliun.
Efektivitas dalam strategi pemasaran, inovasi produk dan penguatan pangsa pasar di dalam negeri, memberikan berkontribusi pada peningkatan penjualan emas ANTAM pada 9M25 sebesar 20% atau mencapai 34.164 kg (1.098.398 troy oz.), jika dibandingkan capaian penjualan pada 9M24 sebesar 28.567 kg (918.450 troy oz.).
Sementara produksi emas dari tambang Perusahaan tercatat mencapai 590 kg (18.969 troy oz.).
Pada 9M25, segmen nikel (produk feronikel dan bijih nikel) berkontribusi sebesar 15% atau Rp11,15 triliun terhadap total Penjualan Perusahaan, meningkat 83% dibandingkan 9M24 sebesar Rp6,10 triliun.
Pencapaian positif ini ditopang permintaan domestik yang kuat atas kualitas dan spesifikasi bijih nikel ANTAM yang dapat diandalkan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) untuk menjaga kestabilan proses, efisiensi, dan kontinuitas operasi.
Kondisi tersebut menegaskan peran strategis ANTAM dalam mendukung keberlanjutan ekosistem industri hilir nikel nasional serta memperkuat posisinya sebagai penyedia bahan baku utama bagi industri pengolahan nikel di Indonesia.


Tải thất bại ()