Intervensi BI Diperkirakan Akan Dorong Rupiah Menguat Tipis Di Tengah Tekanan Pada IHSG

avatar
· Views 15
  • Rupiah bergerak tipis di Rp16.625 per dolar AS pagi ini, melemah 0,02%, namun diperkirakan bisa menguat terbatas berkat intervensi Bank Indonesia di kisaran Rp16.550-Rp16.650.
  • Tekanan terhadap rupiah muncul akibat aksi jual dan capital outflow pasca penyesuaian jumlah float saham Indonesia oleh MSCI , yang memicu sentimen risk off di pasar domestik.
  • MSCI tengah mengkaji penggunaan data kepemilikan efek KSEI untuk menghitung free float secara lebih konservatif, dengan keputusan final dijadwalkan paling lambat 30 Januari 2026.

Ipotnews - Intervensi Bank Indonesia diperkirakan akan mendorong kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat hari ini, di tengah tekanan pasar saham domestik akibat langkah Morgan Stanley Capital International ( MSCI ) yang melakukan penyesuaian jumlah float.
Mengutip data Bloomberg, Selasa (28/10) pukul 09.17 WIB, rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.625 per dolar AS, melemah 4 poin atau 0,02% dibandingkan posisi akhir perdagangan Senin (27/10) di Rp16.621 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan pergerakan kurs rupiah sepertinya masih berat untuk pagi ini. "Rupiah seharusnya bisa menguat oleh sentimen risk on global," kata Lukman kepada Ipotnews melalui pesan WhatsApp, pagi ini.
Masalahnya adalah sentimen pasar domestik diperkirakan masih sangat risk off oleh kekuatiran penurunan bobot beberapa saham - saham Indonesia di MSCI yang memicu sel off dan capital outflow modal asing.
"Jadi akan terjadi tug of war atau tarik tambang seharian, dan BI diperkirakan akan mengintervensi sehingga rupiah bisa bertahan atau menguat terbatas, mungkin di kisaran Rp16.550 - Rp16.650 per dolar AS," ujar Lukman.
Sebagaimana diketahui, pengumuman Morgan Stanley Capital International ( MSCI ) yang akan melakukan penyesuaian jumlah float bagi membuat pasar saham di Indonesia ambrol. Langkah ini disinyalir bakal membuat saham-saham konglomerat yang selama ini menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dirugikan. Tak ayal IHSG langsung bereaksi dan sempat amblas hampir 4% pada perdagangan hari Senin (27/10).
MSCI sendiri sedang mencari masukan dari para pelaku pasar mengenai rencana penggunaan laporan kepemilikan efek bulanan yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) sebagai data tambahan untuk memperkirakan jumlah saham beredar bebas (free float) untuk saham di Indonesia. KSEI mempertimbangkan bahwa kepemilikan oleh korporasi dan lainnya (baik domestik dan asing) dikecualikan dari perhitungan free float.
Selain itu, MSCI juga berencana menggunakan free float terendah antara data KSEI tersebut dengan laporan emiten. Keputusan akan diumumkan maksimal pada 30 Januari 2026. MSCI sendiri mengusulkan dua pendekatan baru, dan akan memilih yang lebih rendah nilainya (lebih konservatif).(Adhitya/AI)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest