Rencana pemerintah menerapkan biodiesel 50% (B50) atau campuran BBM jenis solar dengan 50% minyak sawit disebut bakal mengganggu pasokan minyak goreng Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak benar. Menurutnya B50 ini hanya akan mengurangi jumlah ekspor crude palm oil (CPO) saja.
"Nggak ada, nggak ada isu itu. Ini kan persoalannya adalah kalau kita memakai B50, tinggal ekspor kita yang kita kurangi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Bahlil usai menghadiri acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bahlil Ungkap RI Impor Solar Cuma 4,9 Juta KL Gara-gara Biodiesel |
Bahlil mengatakan, jika ekspor CPO yang bakal dikurangi untuk memfasilitasi B50, maka pemerintah akan menyiapkan kebijakan pengaturan antara kebutuhan dalam negeri dan luar negeri, termasuk kemungkinan penerapan Domestic Market Obligation (DMO) untuk sawit. Namun ia menegaskan bahwa penerapan DMO masih dalam opsi.
"Kita akan lihat itu salah satu alternatif," katanya.
Kemudian, Bahlil mengatakan langkah yang bakal dilakukan lainnya yakni memaksimalkan produksi CPO yang ada, dan memungkinkan adanya pembukaan lahan baru.
"Kedua, kita meningkatkan produksi dengan intensifikasi. Yang ketiga kita nambah lahan. Udah itu aja," katanya.
(ara/ara)Được in lại từ republika_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.


Tải thất bại ()