 
            Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli merespons soal angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurutnya, PHK menjadi satu isu yang terus dimonitor oleh pemerintah.
"PHK kami terus monitor," ujar Yassierli dalam Media Briefing di Kantor Pusat Kemnaker di Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).
Berdasarkan Satudata Kemnaker, sepanjang Januari hingga Agustus 2025 ada sebanyak 44.333 pekerja di Indonesia terkena PHK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
| Baca juga: 1 Tahun Prabowo-Gibran, Menaker Sebut 2 Juta Lapangan Kerja Dibuka | 
Gelombang terbesar terjadi pada Februari dengan 17.796 buruh kehilangan pekerjaan, disusul Januari sebanyak 9.497 pekerja, dan Maret 4.987 pekerja.
Sementara itu, angka PHK terus menurun pada bulan-bulan berikutnya, yakni 3.794 orang pada April, 4.702 orang pada Mei, 1.609 orang pada Juni, 1.118 orang pada Juli, dan 830 orang pada Agustus.
Khusus di bulan Agustus, Jawa Barat berada di urutan pertama sebagai Provinsi dengan kasus PHK terbesar sebanyak 261 orang. Angka itu setara dengan 29,07% dari total keseluruhan PHK.
"Tenaga kerja ter-PHK paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu sekitar 29,07 persen dari total tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan," seperti tertulis di situs Satudata Kemnaker, dilihat detikcom Jumat (12/9/2025).
Posisi kedua provinsi dengan PHK terbanyak adalah Sumatera Selatan sebanyak 113 pekerja, lalu disusul Kalimantan Timur dengan jumlah PHK sebanyak 100 orang.
(ily/hns)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.



Tải thất bại ()