- Yen menguat 0,44% ke 152,18 per dolar setelah pernyataan Menteri Ekonomi Jepang dan Menteri Keuangan AS meredakan kekhawatiran stimulus fiskal berlebih serta mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga BOJ.
- Dolar AS sempat berfluktuasi: naik setelah data pekerjaan ADP positif, namun melemah usai turunnya kepercayaan konsumen AS; Indeks DXY turun 0,08% ke 98,69.
- Euro menguat ke USD1,1659, poundsterling melemah, dan dolar Kanada serta Australia naik menjelang keputusan suku bunga the Fed, ECB, dan pertemuan AS-China di Korea Selatan.
Ipotnews - Yen bangkit dari kejatuhan tujuh hari berturut-turut terhadap dolar AS, Selasa, usai pernyataan dari Menteri Revitalisasi Ekonomi Minoru Kiuchi, serta Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang meredakan kekhawatiran pasar akan kemungkinan pelonggaran kebijakan fiskal dan moneter yang lebih agresif di Jepang.
Kiuchi mengatakan Jepang dapat meningkatkan pertumbuhan potensial jangka panjang dengan mendorong permintaan dan menjaga pasar tenaga kerja tetap ketat, sembari tetap memperhatikan disiplin fiskal. Dia juga menegaskan bahwa pemerintah terus memantau dampak pergerakan nilai tukar terhadap perekonomian nasional, demikian laporan Reuters, di New York, Selasa (28/10) atau Rabu (29/10) pagi WIB.
"Pernyataan tersebut membantu memperbaiki sentimen terhadap pasar obligasi pemerintah Jepang (JGB) dan terhadap yen," kata James Lord, Kepala Strategi FX Morgan Stanley.
Menurut Lord, banyak investor asing sebelumnya menilai pemerintahan Perdana Menteri Sanae Takaichi akan lebih ekspansif secara fiskal. "Namun komentar hari ini menunjukkan arah sebaliknya -- bahwa kemungkinan stimulus fiskal tidak akan sebesar perkiraan, dan pemerintah tampak lebih berhati-hati terhadap pergerakan yen," ujarnya.
Yen juga terdorong oleh pernyataan Bessent, yang menekankan pentingnya "perumusan kebijakan moneter yang sehat."
"Bessent menunjukkan preferensi yang jelas terhadap alat kebijakan konvensional seperti kenaikan suku bunga, bukan intervensi di pasar valuta asing -- hal inilah yang menekan pasangan dolar/yen," tutur Kamal Sharma, Senior FX Strategist Bank of America.
Pernyataan tersebut disampaikan Bessent dalam pertemuannya dengan Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama, yang dianggap sebagai sindiran terhadap lambannya langkah Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga.
"Pasar menafsirkan hal itu sebagai dorongan bagi BOJ untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga," ucap Lord.
Bank of Japan diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan pada akhir pertemuan dua harinya, Kamis, namun pelaku pasar akan mencermati isyarat terkait waktu kenaikan berikutnya.
Terahir, yen diperdagangkan naik 0,44% terhadap greenback menjadi 152,18 per dolar.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) juga diperkirakan menahan suku bunga pada Kamis, sedangkan Federal Reserve kemungkinan memangkas suku bunga, Rabu.
Dolar AS berfluktuasi terhadap euro setelah rilis sejumlah data ekonomi. Dolar sempat menguat setelah laporan awal mingguan ADP menunjukkan peningkatan rata-rata 14.250 pekerjaan sektor swasta AS dalam empat minggu hingga 11 Oktober.
Namun, mata uang tersebut berbalik melemah setelah laporan Conference Board menunjukkan kepercayaan konsumen Amerika menurun pada Oktober akibat kekhawatiran terhadap pasar kerja dan kenaikan harga yang dipicu tarif impor.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,08% menjadi 98,69, sementara euro naik 0,14% ke posisi USD1,1659. Mata uang tunggal Eropa itu juga mencapai level tertinggi terhadap pound Inggris sejak Mei 2023, sementara sterling jatuh ke level terendah terhadap dolar sejak 1 Agustus.
Di Inggris, lembaga pengawas anggaran diperkirakan memangkas proyeksi produktivitas utama sebesar 0,3 poin persentase, yang berpotensi menyebabkan penurunan pendapatan publik hingga 20 miliar pound (USD26,8 miliar).
Bank of Canada diprediksi memangkas suku bunga pada Rabu, meski Morgan Stanley memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga karena data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan. "Kami melihat kemungkinan mereka akan menunda penurunan kali ini. Karena itu, kami mengambil posisi jual USD/CAD," kata Lord.
Dolar Kanada terakhir naik 0,34% terhadap greenback menjadi 1,39.
Sementara itu, investor juga menantikan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, Kamis, yang diharapkan menghasilkan kemajuan dalam kesepakatan dagang kedua negara.
Dolar Australia -- yang sering dianggap sebagai barometer sentimen risiko global -- menguat 0,46% menjadi USD0,6586, level tertinggi sejak 9 Oktober. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()