RKAT 2026 BEI: Pendapatan Diproyeksikan Mencapai Rp1,94 Triliun, Naik 9,54% dari RKAT 2025

avatar
· Views 5

Pasardana.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2025 secara hybrid pada Rabu (29/10) yang dihadiri oleh 92 Pemegang Saham atau 100% dari jumlah pemegang saham pemilik hak suara.

Kedua agenda RUPSLB yang disetujui oleh Pemegang Saham, yaitu; 1) Persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan Tahun Buku 2026, dan 2) Perubahan Anggaran Dasar.

Melansir siaran pers BEI, Rabu (29/10) disebutkan, BEI melakukan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2026 dengan penetapan sejumlah asumsi berdasarkan kondisi makro ekonomi.

Asumsi tersebut di antaranya adalah tren suku bunga global, kebijakan ekonomi pemerintah baru, serta potensi peningkatan dari sisi perusahaan tercatat dan investor pasar modal.

Oleh karena itu, BEI menyusun beberapa asumsi RKAT 2026 berdasarkan beberapa hal sebagai berikut:

-Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2026 mencapai Rp14,5 triliun dengan jumlah hari bursa sebanyak 239 hari.

-Jumlah pencatatan efek pada tahun 2026 menjadi 555 efek yang terdiri atas dari pencatatan efek saham, emisi obligasi, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), dan Efek Beragun Aset (EBA), serta emisi waran terstruktur.

-Investor pasar modal baru sejumlah 2 juta investor baru. Secara umum, RKAT 2026 disusun dengan mengacu kepada fase pertama dari Master Plan BEI 2026– 2030, yaitu meningkatkan kesesuaian produk dengan pasar dan demokratisasi akses.

"BEI akan berfokus dalam pengembangan sejumlah rencana kerja yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan, meningkatkan pelindungan investor, penyediaan layanan data yang sesuai kebutuhan pelanggan, hingga penyempurnaan teknologi yang digunakan," sebut Kautsar Primadi Nurahmad selaku Sekretaris Perusahaan BEI.

Ditambahkan, BEI akan tetap melaksanakan kegiatan rutin berupa pengembangan pasar untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, hingga untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal.

Upaya pengembangan pasar tersebut dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam penyelenggaraan kegiatan edukasi bersama, seperti program Sekolah Pasar Modal dan berbagai kompetisi bertema pasar modal, antara lain Virtual Trading Competition powered by IDX Mobile - kompetisi Virtual Trading antar Galeri Investasi BEI yang saat ini tengah memasuki babak grand final.

Selain itu, BEI juga memperluas jangkauan edukasi dengan melibatkan Duta Pasar Modal dan melaksanakan program literasi seperti Capital Market Summit & Expo (CMSE), Guruku Investor Saham, serta Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) yang diselenggarakan bersama OJK dan pemerintah daerah.

BEI turut bersinergi dengan aparat penegak hukum, komunitas investor, dan berbagai pihak lainnya untuk mendorong peningkatan literasi serta partisipasi masyarakat di pasar modal.

Kolaborasi dengan OJK dilakukan dalam rangka pelaksanaan World Investor Week (WIW) dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK), serta melalui dukungan BEI terhadap kegiatan FinExpo sebagai bagian dari rangkaian program inklusi keuangan nasional.

Adapun dukungan kepada Anggota Bursa tetap dilanjutkan melalui penyediaan jasa informasi serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.

Kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, dan workshop juga terus dilaksanakan secara rutin, sebagian besar melalui media daring.

Hal ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online.

Dukungan kepada Anggota Bursa juga turut dilakukan melalui dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.

Memperhatikan seluruh target yang telah disusun dan rencana kegiatan, berikut adalah proyeksi performa keuangan BEI pada tahun 2026:

-Jumlah Pendapatan BEI diproyeksikan naik sebesar 9,54% menjadi Rp1,94 triliun dari RKAT 2025-Revisi sebesar Rp1,77 triliun.

-Laba Bersih diproyeksikan naik sebesar 18,02% menjadi Rp300,81 miliar dari Rp254,9 miliar pada RKAT 2025-Revisi.

-Terhadap seluruh proyeksi keuangan tersebut, Cost to Income Ratio Perseroan adalah 80,5% atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata sejak 2015.

-Perseroan juga telah memperhitungkan kecukupan belanja investasi pada tahun 2026, tercermin dari total kas, setara kas, dan aset keuangan lainnya yang masih terjaga di atas Rp3,41 triliun atau naik 8,62% dari RKAT 2025-Revisi.

-Atas seluruh kegiatan Perseroan tahun depan, proyeksi posisi Total Aset Perseroan akan mencapai Rp7,49 triliun dengan total ekuitas lebih dari Rp6,41 triliun pada akhir tahun 2026.

Selanjutnya disebutkan, BEI memiliki rencana menjadi Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) untuk melakukan kegiatan sebagai Penyedia Electronic Trading Platform (ETP) Antarpasar.

Mengakomodasi hal tersebut, BEI mengajukan penyesuaian Pasal 3 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan.

Dengan penyesuaian ini, maka setiap penyelenggaraan jasa dan kegiatan usaha lainnya yang dilakukan BEI dan diatur oleh otoritas lain, termasuk ETP Antarpasar, akan memiliki dasar yang lebih kuat dengan dukungan persetujuan OJK.

 

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest