Powell Redam Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan, Greenback Perkasa

avatar
· Views 7
  • Dolar AS menguat 0,63% setelah Jerome Powell menepis ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember, meski the Fed melonggarkan kebijakan sesuai perkiraan.
  • Perbedaan pandangan internal the Fed memperkuat sikap hati-hati, sementara peluang pemangkasan Desember turun menjadi 62% dari 85%; euro dan yen melemah terhadap dolar.
  • Pound turun 0,9% ke USD1,3151 di tengah ekspektasi Bank of England akan memangkas suku bunga pekan depan, sementara dolar Kanada stabil pasca keputusan Bank of Canada.

Ipotnews -- Dolar AS menguat, Rabu, setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell menepis ekspektasi pasar atas kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan pada pertemuan Desember, meskipun bank sentral Amerika Serikat itu baru saja menurunkan suku bunga sesuai perkiraan.
Pemangkasan suku bunga tersebut memicu perbedaan pendapat di internal the Fed. Gubernur Stephen Miran menyerukan pemangkasan lebih dalam, sementara Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid justru menentang penurunan suku bunga dengan alasan inflasi yang masih tinggi, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (29/10) atau Kamis (30/10) pagi WIB.
"Penolakan Schmid menunjukkan sikap hawkish yang mewakili pandangan beberapa pejabat the Fed, sehingga bisa memberi tekanan pada Powell untuk menahan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Desember," ujar Adam Button, analis investingLive, Toronto.
Powell mengatakan para pejabat the Fed masih kesulitan mencapai kesepakatan terkait arah kebijakan moneter ke depan, dan memperingatkan bahwa pasar keuangan tidak boleh menganggap pemangkasan suku bunga tambahan pada akhir tahun sebagai hal yang pasti.
Peluang penurunan suku bunga pada pertemuan Desember kini turun menjadi 62%, dari sekitar 85% pada sesi Rabu sebelum pernyataan Powell.
Selain itu, the Fed juga mengumumkan akan kembali melakukan pembelian terbatas surat utang pemerintah AS untuk menjaga likuiditas di pasar uang, yang belakangan menunjukkan tanda-tanda pengetatan.
Pelaku pasar juga memantau perkembangan pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China, menjelang pertemuan Presiden Donald Trump dan Xi Jinping, Kamis.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, terakhir tercatat melesat 0,63% menjadi 99,28, sementara euro melemah 0,56% ke posisi USD1,1585.
Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BoJ) diperkirakan mempertahankan suku bunga mereka pada pertemuan Kamis ini.
Nilai tukar yen Jepang melemah 0,56% terhadap greenback menjadi 152,86 per dolar, setelah sebelumnya sempat menguat menyusul pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang mendesak pemerintah Jepang memberi ruang bagi BoJ untuk menaikkan suku bunga.
Bessent, yang tengah berada di Tokyo bersama Trump untuk bertemu pemerintahan baru Perdana Menteri Sanae Takaichi, berulang kali mengkritik lambannya BoJ menaikkan suku bunga.
Sementara itu, poundsterling Inggris menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk hari itu karena meningkatnya ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan memangkas suku bunga pekan depan.
"BoE berfokus pada inflasi, namun mereka juga mencermati kondisi pasar tenaga kerja. Data terbaru memperlihatkan pelemahan di sektor tersebut, dan dengan inflasi yang lebih rendah, peluang pelonggaran kebijakan semakin besar," ujar Eric Theoret, analis Scotiabank, Toronto.
Data pekan lalu menunjukkan inflasi Inggris tidak berubah pada September, sementara laporan lain mencatat pertumbuhan upah melambat ke level terendah sejak 2022 dan tingkat pengangguran naik.
Goldman Sachs memperkirakan BoE akan menurunkan suku bunga bulan depan, setelah sebelumnya memproyeksikan tidak ada pelonggaran kebijakan pada tahun ini.
Terakhir, pound tercatat merosot 0,9% ke posisi USD1,3151, bahkan sempat menyentuh USD1,3137, level terendah sejak 12 Mei.
Di sisi lain, dolar Kanada nyaris tidak berubah setelah sempat menyentuh level tertinggi satu bulan. Bank of Canada menurunkan suku bunga acuan ke 2,25% sesuai perkiraan pasar, dan menyatakan langkah tersebut kemungkinan menjadi akhir dari siklus pemangkasan suku bunga kecuali terjadi perubahan signifikan pada prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest