Permintaan Emas Sentuh Rekor Baru di Kuartal III-2025

JAKARTA, investor.id -World Gold Council (WGC) melaporkan harga dan permintaan emas dunia mencetak rekor baru sepanjang kuartal III-2025. Berdasarkan laporan terbaru, total permintaan emas termasuk transaksi over-the-counter (OTC), naik 3% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 1.313 ton, tertinggi dalam sejarah.
Namun, dari sisi nilai, lonjakannya jauh lebih besar, yakni melonjak 44% yoy menjadi US$146 miliar, juga menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
"Secara kumulatif, permintaan emas sepanjang tahun ini naik 1% menjadi 3.717 ton, dengan nilai mencapai US$384 miliar, meningkat 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," demikian laporan World Gold Council, dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).
World Gold Council menjelaskan, kenaikan permintaan tersebut didorong oleh investor yang agresif menambah kepemilikan emas. Permintaan dari instrumen ETF melonjak hingga 222 ton. Sementara pembelian emas batangan dan koin tetap kuat untuk kuartal keempat berturut-turut, mencapai 316 ton.
Dari sisi bank sentral, pembelian emas masih tinggi yakni 220 ton, meningkat 28% dibanding kuartal sebelumnya. Namun secara total sepanjang tahun, pembelian mencapai 634 ton, sedikit lebih rendah dibanding 724 ton pada tiga kuartal pertama tahun lalu.
Sementara itu, WGC menyebut, konsumsi perhiasan emas turun dua digit secara tahunan menjadi 371 ton, menandai penurunan keenam berturut-turut akibat tekanan dari harga emas yang terus mencetak rekor. Meski volume turun, nilai konsumsinya justru naik 13% yoy menjadi US$41 miliar.
WGC menambahkan, permintaan emas untuk sektor teknologi tercatat sedikit melemah dibanding kuartal III-2024. Kebutuhan dari industri kecerdasan buatan (AI) membantu menopang permintaan, namun tekanan datang dari kebijakan tarif AS dan kenaikan harga emas yang signifikan.
Proyeksi Investasi Emas 2025
WGC juga merevisi naik proyeksi investasi emas tahun fiskal 2025 secara signifikan, seiring laju kenaikan harga dan permintaan investasi yang terus menguat. Sebaliknya, proyeksi permintaan perhiasan diturunkan karena harga emas yang masih tinggi menekan volume pembelian.
WGC menyebut akumulasi emas oleh investor melalui Exchange-Traded Fund (ETF) terus meningkat di kuartal IV-2025, bahkan sempat melampaui rekor tertinggi sebelumnya. "Kami memperkirakan tren akumulasi ini masih bisa berlanjut, mengingat masih kuatnya alasan fundamental untuk menambah kepemilikan emas," tulis WGC.
Selain itu, pembelian emas batangan dan koin tetap solid sepanjang tahun, meskipun harga emas terus reli. WGC mempertahankan target positif untuk segmen ini dan melihat potensi kenaikan tambahan, didorong oleh prospek cerah dari pasar utama seperti China dan India.
Sementara itu, sektor perhiasan diperkirakan tetap tertekan akibat harga emas yang tinggi. Meski harga kemungkinan melunak pada kuartal IV, WGC menilai butuh waktu bagi pasar untuk menyesuaikan diri. Untuk sektor teknologi, WGC masih mempertahankan proyeksi 'tanpa pertumbuhan', karena permintaan dari industri AI diimbangi oleh kebijakan tarif AS dan tren penghematan bahan baku (thrifting).
Dari sisi bank sentral, WGC menaikkan sedikit proyeksi pembelian emas, didorong oleh ketahanan permintaan pada kuartal III meski harga melonjak tajam. "Meluasnya minat pembelian dari berbagai negara menjadi faktor positif tambahan," tulis lembaga itu.
Di sisi pasokan, produksi tambang diperkirakan tetap meningkat karena margin tinggi dan ekspansi di sejumlah negara, meski gangguan produksi bisa menahan rekor tahunan baru. Aktivitas hedging diproyeksikan tetap terbatas.
Sementara itu, aktivitas daur ulang emas masih mengecewakan karena pasokan dari masyarakat minim. WGC menilai hal ini disebabkan oleh ekspektasi kenaikan harga lebih lanjut, kondisi ekonomi yang belum menekan, serta kecenderungan menggunakan emas sebagai jaminan. Namun, WGC memperingatkan potensi lonjakan daur ulang tetap terbuka jika harga terus menanjak.

Sumber : investor.id