Tembaga Jatuh dari Rekor, Dolar dan Kekhawatiran Permintaan Tekan Pasar Logam

avatar
· Views 39

Harga tembaga LME merosot 1,19% ke USD11.050, dipengaruhi penguatan dolar dan kekhawatiran permintaan.
Goldman Sachs mempertahankan proyeksi tembaga 2026 di USD10.500, skeptis fundamental ketat akan muncul dalam enam bulan ke depan.
Produksi tembaga global menurun (Glencore & Anglo American), dan logam industri lain juga melemah: aluminium, nikel, timah, timbal, dan seng mencatat penurunan di pasar London dan SHFE .
Ipotnews - Harga tembaga mundur dari level tertinggi sepanjang masa, Kamis, setelah dolar AS berkonsolidasi di dekat posisi puncak dua minggu pasca pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, dan kekhawatiran mengenai permintaan logam merah mulai muncul.
Kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) turun 0,1% menjadi 87.960 yuan (USD12.349) per ton, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Kamis (30/10).
Sementara, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot 1,19% jadi USD11.050 per ton pada pukul 14.28 WIB, setelah menembus rekor USD11.200 pada Rabu (29/10) akibat kekhawatiran pasokan.
Meski produksi tembaga olahan global menurun secara signifikan, Goldman Sachs mempertahankan proyeksi harga tembaga di USD10.500 per ton, dengan alasan ketatnya kondisi fundamental pasar kemungkinan tidak akan terwujud dalam enam bulan ke depan. Di sisi lain, analis ING melihat prospek tembaga mulai membaik, dengan keseimbangan pasar yang menipis untuk 2025 dan 2026, didorong tantangan pasokan serta optimisme perdagangan yang meningkat.
Beberapa produsen besar, termasuk Glencore dan Anglo American, melaporkan penurunan output tembaga dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Gangguan produksi tersebut membuat analis menaikkan proyeksi harga untuk tahun depan, menurut survei  Reuters. 
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,2% menjadi 98,98, setelah menyentuh level tertinggi dua minggu. Pelemahan dolar membuat aset berdenominasi greenback lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain.
Logam dasar lainnya di kompleks LME juga terkoreksi. Aluminium menyusut 0,66% menjadi USD2.868 per ton, nikel melemah 0,46% ke posisi USD15.295, timah melorot 0,87% jadi USD35.870, sementara timbal (lead) dan seng (zinc) masing-masing turun tipis ke level USD2.025,5 dan USD3.067,5 per ton.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium berkurang 0,05% jadi 21.245 yuan, nikel melemah 0,03% ke posisi 120.980 yuan, timbal turun 0,06% menjadi 17.350 yuan, timah merosot 0,93% ke level 283.600 yuan, dan seng menyusut 0,13% jadi 22.365 yuan. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest