Wall Street Tersungkur, Saham Meta dan Microsoft Terpukul Kekhawatiran Lonjakan Belanja AI

• Wall Street melemah dengan Nasdaq merosot 1,57% dan S&P 500 turun 0,99%, dipicu kejatuhan saham Meta (-11,3%) dan Microsoft (-2,9%) akibat kekhawatiran lonjakan belanja AI serta sikap hawkish the Fed.
• Meta, Microsoft, dan Alphabet melaporkan hasil berbeda, sementara Amazon dan Apple menguat dalam perdagangan setelah jam bursa berkat kinerja kuat di layanan cloud dan penjualan iPhone.
• Penurunan terjadi setelah indeks mencapai rekor tertinggi empat sesi berturut-turut, dengan investor beralih ke sikap hati-hati di tengah ketidakpastian kebijakan suku bunga dan prospek ekonomi AS.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melemah, Kamis, dipimpin kejatuhan Nasdaq dan S&P 500, setelah saham raksasa teknologi seperti Meta dan Microsoft anjlok karena kekhawatiran atas meningkatnya pengeluaran untuk kecerdasan buatan (AI). Sementara itu, pernyataan bernada lebih hawkish dari Chairman Federal Reserve Jerome Powell turut menekan sentimen investor.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 109,88 poin atau 0,23% menjadi 47.522,12, S&P 500 melorot 68,25 poin atau 0,99% ke posisi 6.822,34, dan Nasdaq Composite Index anjlok 377,33 poin atau 1,57% jadi 23.581,14, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (30/10) atau Jumat (31/10) pagi WIB.
Dari sebelas sektor utama S&P 500, tujuh di antara melemah, dengan consumer discretionary mencatat penurunan terdalam sebesar 2,6%, sementara real estate menjadi sektor dengan kenaikan tertinggi, yakni 0,7%.
Saham Meta Platforms ambles 11,3%, mencatat penurunan harian terbesar dalam tiga tahun terakhir setelah perusahaan memproyeksikan belanja modal tahun depan akan meningkat tajam karena investasi di bidang AI.
Microsoft juga merosot 2,9% usai melaporkan belanja modal hampir USD35 miliar pada kuartal fiskal pertama dan memperingatkan pengeluaran akan terus meningkat tahun ini.
Sebaliknya, Alphabet--induk perusahaan Google--melonjak 2,5% setelah pertumbuhan bisnis iklan dan komputasi awan mendorong hasil keuangan yang lebih baik dari perkiraan.
Pelemahan pasar terjadi sehari setelah the Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi, namun Powell menegaskan pelonggaran lanjutan pada Desember bukanlah "kepastian." Pernyataan itu membuat pelaku pasar menurunkan peluang penurunan suku bunga Desember menjadi sekitar 70% dari lebih 90% sebelumnya.
"Investor tengah berada dalam mode risk-off setelah reli panjang pasar. S&P 500 mendekati rekor tertinggi, namun hasil kinerja perusahaan teknologi tidak memenuhi ekspektasi tinggi," ujar Lindsey Bell, Chief Strategist 248 Ventures, Charlotte, North Carolina.
Dia menambahkan pasar juga tertekan oleh kekosongan data ekonomi akibat penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat serta sinyal hawkish dari the Fed.
Bell menilai, baik Microsoft, Meta, maupun Alphabet belum mampu memberikan kejelasan kapan investasi besar-besaran di bidang AI akan mulai memberikan keuntungan. Dia juga memperkirakan laporan keuangan Apple dan Amazon yang dirilis setelah penutupan perdagangan tidak akan memberi kejelasan lebih.
Namun, setelah kehilangan 3% di sesi reguler, saham Amazon melejit 9% pada perdagangan after-hours berkat permintaan kuat terhadap layanan komputasi awan (cloud), yang menutupi pertumbuhan lemah di bisnis e-commerce. Apple juga naik tipis dalam perdagangan pasca penutupan setelah melaporkan penjualan iPhone yang solid meski terkendala pasokan.
Dari 222 perusahaan di indeks S&P 500 yang telah melaporkan kinerja hingga Rabu, 84,2% berhasil melampaui ekspektasi laba, menurut data LSEG -- di atas rata-rata empat kuartal terakhir sebesar 77%.
Pelemahan Kamis ini terjadi setelah empat sesi berturut-turut indeks utama Wall Street mencatat rekor tertinggi, didorong optimisme terhadap kinerja emiten dan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar.
Optimisme terhadap AI juga menjadi pendorong utama reli saham tahun ini, dengan saham raksasa teknologi menyumbang sekitar 35% bobot S&P 500.
Namun pada Kamis, saham Nvidia menyusut 2% setelah sehari sebelumnya menjadi perusahaan publik pertama yang menembus kapitalisasi pasar USD5 triliun.
Sementara itu, kesepakatan dagang antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang mencakup pengurangan tarif impor, pembelian kembali kedelai oleh China, serta pengawasan perdagangan fentanyl dan ekspor mineral langka, tidak mampu mendongkrak pasar saham.
"Ketika kabar baik tidak mampu menggerakkan pasar, itu menandakan bahwa hal tersebut sudah diperhitungkan sebelumnya," kata Jack McIntyre, Manajer Portofolio Brandywine Global.
Saham Cardinal Health meroket 15,4% setelah menaikkan proyeksi laba tahunan, sementara Chipotle Mexican Grill anjlok 18,2% karena memangkas target penjualan tahunan akibat tekanan inflasi dan tarif yang menekan margin.
Di NYSE , jumlah saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 2,1 banding 1, di mana terdapat 177 harga tertinggi baru dan 172 harga terendah baru.
Di Nasdaq, 1.565 saham menguat dan 3.095 saham melemah, di mana jumlah yang turun melebihi yang naik dengan rasio 1,98 banding 1.
S&P 500 mencatat 34 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 37 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 88 titik tertinggi baru dan 187 titik terendah baru.
Di bursa Wall Street, 20,32 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan rata-rata 21,08 miliar selama 20 sesi terakhir. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Cisco Systems Inc (2,22%)
-Salesforce Inc (2,07%)
-Walt Disney Company (1,45%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing Co (-6,32%)
-Amazon.com Inc (-3,23%)
-Verizon Communications Inc (-3,11%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-CH Robinson Worldwide Inc (19,71%)
-Cardinal Health Inc (15,43%)
-Moderna Inc (13,93%)
Saham berkinerja terburuk
-FMC Corporation (-46,52%)
-Chipotle Mexican Grill Inc (-18,18%)
-Cigna Corp (-17,39%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Intensity Therapeutics Inc (394,90%)
-Charming Medical Ltd (45,04%)
-Aqua Metals Inc (41,21%)
Saham berkinerja terburuk
-CERo Therapeutics Holdings Inc (-94,61%)
-MSP Recovery Inc (-47,41%)
-Kandal M Venture Ltd (-44,74%)

Sumber : Admin