Baru minggu lalu, pasar pertama kali mendengar ungkapan ketidakpuasan dari politisi Jepang yang tidak senang dengan nilai tukar yen saat ini. Hari ini, Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama mengeluarkan peringatan verbal lainnya mengenai pergerakan mata uang, sekali lagi menekankan perlunya tindakan mendesak yang serius.

"Saya mengamati pergerakan satu arah dan cepat di pasar valuta asing," ucap Katayama kepada wartawan pada hari Selasa. "Sikap kami dalam menilai perkembangan ini dengan tingkat urgensi yang tinggi tetap tidak berubah," tambahnya. Pernyataan ini terus memberikan tekanan pada pasar mata uang, membuat spekulan lebih berhati-hati dalam taruhan mereka terhadap mata uang Jepang. Namun, banyak ahli tetap skeptis tentang efektivitas intervensi verbal.
Sejarah menunjukkan bahwa langkah-langkah semacam itu hanya dapat memiliki dampak jangka pendek kecuali didukung oleh tindakan nyata, seperti intervensi langsung di pasar valuta asing. Namun, melakukan intervensi semacam itu melibatkan risiko tertentu dan komplikasi politik, terutama di tengah ketidakseimbangan perdagangan yang meningkat dan tekanan dari negara lain.
Selain itu, faktor-faktor fundamental yang menentukan nilai tukar yen dalam jangka panjang tetap tidak berubah. Suku bunga rendah di Jepang terus membebani yen, membuatnya kurang menarik bagi investor. Oleh karena itu, untuk menstabilkan situasi, diperlukan langkah-langkah komprehensif — termasuk tidak hanya intervensi verbal tetapi juga perubahan kebijakan moneter dan reformasi struktural dalam ekonomi.
Jepang terakhir kali melakukan intervensi di pasar valuta asing pada bulan Juli tahun lalu, ketika yen diperdagangkan sekitar 160 per dolar. Katayama mencatat bahwa pada hari Jumat dia mengeluarkan peringatan keras setelah mengamati fluktuasi tajam dalam nilai tukar selama dua hari sebelumnya. Perlu diingat bahwa mata uang Jepang melemah hampir 3 yen terhadap dolar segera setelah Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pekan lalu.
Meskipun Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengisyaratkan jadwal kenaikan suku bunga yang mendekat selama konferensi pers pasca-pertemuan pada hari Kamis, pasar tampaknya tidak yakin, yang menyebabkan penurunan nilai yen.
Adapun gambaran teknikal saat ini dari USD/JPY, pembeli perlu menembus level resistance terdekat di 154,30. Ini akan memungkinkan mereka untuk menargetkan 154,77, di mana akan cukup sulit untuk maju. Target terjauh terletak di level 155,25. Dalam kasus penurunan, penjual akan mencoba untuk mendapatkan kembali kendali di sekitar 153,80. Jika mereka berhasil, penembusan dari kisaran ini akan memberikan pukulan serius pada posisi pembeli dan mendorong USD/JPY turun ke minimum 153,45, dengan potensi mencapai 153,10.


Tải thất bại ()