- Harga minyak turun lebih dari 1%, dengan Brent di USD63,52 dan WTI di USD59,60 per barel, dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan global.
- Stok minyak mentah AS naik 5,2 juta barel, namun penurunan tajam persedian bensin menandakan permintaan bahan bakar yang kuat dan membatasi pelemahan harga.
- Sentimen pasar ditekan rencana Kanada melonggarkan batas emisi energi, kenaikan produksi OPEC +, serta gangguan ekspor bahan bakar Rusia akibat serangan drone Ukraina.
Ipotnews - Harga minyak melorot lebih dari 1%, Rabu, akibat meningkatnya kekhawatiran akan potensi kelebihan pasokan global, meski data menunjukkan permintaan bahan bakar di Amerika masih cukup kuat sehingga menahan kejtuhan lebih lanjut.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menyusut 92 sen atau 1,43% menjadi USD63,52 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Rabu (5/11) atau Kamis (6/11) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melemah 96 sen atau 1,59% menjadi USD59,60 per barel.
Pelemahan harga terjadi setelah data pemerintah Amerika memperlihatkan peningkatan persediaan minyak mentah pada pekan lalu.
"Kenaikan impor dan aktivitas penyulingan yang masih rendah akibat perawatan musiman mendorong kenaikan stok minyak mentah Amerika," ujar Matt Smith, analis Kpler.
Menurut Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah AS melambung 5,2 juta barel menjadi 421,2 juta barel, pekan lalu, jauh di atas perkiraan analis yang hanya memperkirakan kenaikan sekitar 603.000 barel.
Namun, tanda-tanda meningkatnya permintaan bensin menahan pelemahan harga minyak. Persediaan bensin AS merosot 4,7 juta barel menjadi 206 juta barel, sementara analis sebelumnya memperkirakan penurunan hanya 1,1 juta barel.
Dari Kanada, rencana anggaran yang diumumkan oleh Perdana Menteri Mark Carney, Selasa, memunculkan kekhawatiran baru di pasar. Pemerintah Kanada dikabarkan mempertimbangkan untuk mencabut batas emisi minyak dan gas, yang dapat meningkatkan produksi dan berpotensi menambah pasokan global.
"Kanada bisa saja meninggalkan strategi pembatasan emisi minyak dan gas yang kontroversial dan membuka keran produksi lebih besar," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.
Sementara itu, Organisasi Negara Eksportir Minyak dan produsen sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, Minggu, menyetujui peningkatan output 137.000 barel per hari mulai Desember, dan memutuskan untuk menunda kenaikan tambahan pada kuartal pertama 2026.
Produksi minyak mentah Kazakhstan (tidak termasuk kondensat gas) dilaporkan anjlok 10% bulan lalu menjadi 1,69 juta barel per hari, namun masih berada di atas kuota yang ditetapkan OPEC +, menurut sumber industri dan perhitungan Reuters.
Di sisi lain, pelabuhan Laut Hitam Tuapse di Rusia menangguhkan ekspor bahan bakar, dan kilang minyak di wilayah tersebut menghentikan proses pengolahan setelah serangan drone Ukraina, Minggu, yang menargetkan infrastruktur energi negara itu, menurut dua sumber industri dan data pelacakan kapal LSEG . (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ