Marsinah, salah satu aktivis buruh di Indonesia mendapatkan gelar pahlawan nasional. Gelar itu dianugerahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, pagi ini, Senin (10/11/2025).
Pihak Istana menyebutkan Marsinah merupakan salah satu tokoh dari provinsi Jawa Timur yang menjadi pahlawan di bidang perjuangan sosial dan kemanusiaan,
Marsinah disebut sebagai simbol keberanian, moral, dan perjuangan hak asasi manusia dari kalangan rakyat biasa. Lahir di Desa Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah tumbuh di keluarga petani miskin yang menanamkan nilai kerja dan keadilan sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam catatan detikcom, saat masih hidup, Marsinah merupakan uruh pabrik arloji PT Catur Putra Surya (CPS), di Desa Siring, Porong, Sidoarjo. Dia tewas secara misterius karena gigih memperjuangkan hak buruh.
Saat aksi terakhirnya, Marsinah berjuang dan memimpin aksi unjuk rasa rekan-rekannya yang terkena PHK secara sepihak di tempatnya bekerja, PT CPS. Dia memimpin demonstrasi tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Unjuk rasa ini terjadi karena ada pelanggaran hak-hak buruh oleh pihak manajemen perusahaan.
Baca juga: Buruh Tolak Usulan UMP 2026 Pemerintah & Pengusaha, Minta Naik 10,5! |
Setelah menyerahkan surat protes, tanggal 5 Mei 1993 Marsinah menghilang. Lalu, pada 9 Mei 1993, jasadnya ditemukan dengan kondisi mengenaskan di Desa Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk. Menurut hasil autopsi, ia dinyatakan wafat pada 8 Mei 1993.
Kematian Marsinah semakin panas saat para aktivis, mahasiswa, buruh, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mempersoalkan kasus kematiannya. Lalu, polisi dan tentara mengusut kematiannya dengan menangkap 9 petinggi dan karyawan PT CPS.
Hasil persidangan, Mahkamah Agung membebaskan terdakwa pada 1995. Keputusan MA ini membuat para pendukung Marsinah kecewa dan membuat mereka terus menyuarakan tuntutan pada kasus ini.
Sepanjang hidupnya Marsinah dikenal gigih menyuarakan hak-hak kalangan buruh. sementara itu, kasus pembunuhan Marsinah menjadi salah satu kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di Indonesia dan menarik perhatian dunia.
Saat acara penganugerahan, nampak foto Marsinah dipajang di ruang tengah Istana Negara menghadap Presiden Prabowo Subianto. Saudara kandung Marsinah hadir dalam penganugerahan pahlawan nasional tersebut sebagai perwakilan.
(hal/fdl)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ