Bursa Siang: Inflasi China Adem Ayem, Saham Asia Bangkit, IHSG Ikut Melejit

• IHSG ditutup menguat +0,25% ke level 8.415 pada sesi I, didorong oleh lonjakan kuat saham sektor teknologi yang naik +3,05%.
• Pasar saham Asia rebound setelah kekhawatiran bubble AI mereda. Inflasi China Oktober di 0,2% YoY, lebih baik dari perkiraan, sehingga memberi sentimen positif ke bursa Asia.
• Risalah Bank of Japan mengindikasikan kemungkinan normalisasi suku bunga dalam waktu dekat, namun keputusan akhir tetap menunggu kejelasan dari tren inflasi inti.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melesat kuat ke zona hijau saat akhir perdagangan sesi I hari Senin (10/11). IHSG melonjak 21 poin (+0,25%) ke posisi 8.415.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 237,20 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp11,75 triliun.
Sektor teknologi paling perkasa membawa IHSG terbang tinggi. Sektor tersebut naik 3,05%. Sedangkan sektor barang konsumen primer paling terpuruk, turun 0,17%.
Bursa Asia
Pasar saham Asia bangkit pada perdagangan hari Senin (10/11), setelah kekhawatiran terhadap bubble valuasi saham kecerdasan buatan memicu penurunan pasar di seluruh regional minggu lalu.
Investor di Asia juga mencermati data inflasi Oktober dari Tiongkok selama akhir pekan, yang hasilnya di atas ekspektasi.
Inflasi konsumen utama berada di angka 0,2% year-on-year, dibandingkan dengan ekspektasi pertumbuhan nol menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Inflasi grosir mengalami penurunan yang lebih rendah dari perkiraan, yaitu 2,1% year-on-year, dibandingkan dengan estimasi turun 2,2%.
Pada hari Senin, risalah rapat Bank of Japan bulan Oktober mengungkapkan bahwa BOJ tampak lebih condong ke arah kenaikan suku bunga jangka pendek. BOJ menyatakan bahwa "kemungkinan besar persyaratan untuk mengambil langkah lebih lanjut menuju normalisasi suku bunga kebijakan hampir terpenuhi."
Namun, BOJ juga menyatakan bahwa ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti perlunya memeriksa sejauh mana "tingkat inflasi yang mendasarinya telah mengakar."
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +0,94%
Topix (Jepang) +0,33%
Shanghai Composite (China) -0,03%
Shenzhen Component (China) -0,59%
CSI300 (China) -0,24%
Hang Seng (Hong Kong) +0,61%
Kospi (Korsel) +3,15%
Taiex (Taiwan) +0,92%
ASX200 (Australia) +0,67%
Asia Currencies
Yen drop 0,28% menjadi 153,85 per USD
SGD melemah 0,06% menjadi 1,302 per USD
AUD naik 0,43% menjadi 0,6521 per USD
Rupiah naik 0,20% menjadi 16.656 per USD
Rupee drop 0,02% ke 88,6862 per USD
Yuan melaju 0,03% ke 7,1202 per USD
Ringgit naik 0,23% ke 4,166 per USD
Baht drop 0,06% ke 32,38 per USD
Oil
Harga minyak naik pada hari Senin (10/11) di tengah optimisme bahwa government shutdown AS akan segera berakhir dan mengangkat permintaan di konsumen minyak utama dunia. Ini mengimbangi kekhawatiran tentang meningkatnya pasokan global.
Harga minyak mentah Brent naik 45 sen atau 0,71% menjadi $64,08 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di level $60,23 per barel, naik 48 sen, atau 0,80%.
Berakhirnya penutupan pemerintah AS yang bersejarah, yang sekarang memasuki hari ke-40, hampir tercapai saat Senat pada hari Minggu bergerak menuju pemungutan suara untuk membuka kembali pemerintah federal.
"Pembukaan kembali yang akan segera terjadi merupakan dorongan yang baik, memulihkan gaji 800.000 pegawai federal dan memulai kembali program-program penting yang akan meningkatkan kepercayaan konsumen, aktivitas, dan pengeluaran," ujar analis pasar IG, Tony Sycamore.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)

Sumber : admin