- Harga kedelai Chicago naik 0,6% menjadi USD1.134/bushel menjelang rilis data pasokan dan permintaan USDA , meski pembelian besar dari China belum terjadi.
- China melakukan pembelian terbatas produk pertanian AS, tetapi sekaligus menandatangani kontrak impor Brazil senilai USD10 miliar, sehingga dukungan kenaikan harga kedelai Amerika masih terbatas.
- Harga jagung naik tipis ke USD432,50/bushel, sementara gandum turun ke USD551,25/bushel, dengan pasar menantikan update USDA terkait hasil panen dan proyeksi produksi.
Ipotnews - Harga kedelai berjangka Chicago menguat, Rabu, karena pelaku pasar menyesuaikan posisi menjelang rilis data resmi terbaru dari Departemen Pertanian Amerika Serikat ( USDA ) terkait pasokan dan permintaan global pada Jumat.
Laporan tersebut akan menjadi pembaruan pertama dalam beberapa minggu terakhir. Namun, absennya pembelian dalam skala besar dari China menahan laju kenaikan harga.
Kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) naik 0,6 persen menjadi USD1.134 per bushel pada pukul 13.17 WIB, demikian laporan Reuters, di Beijing, Rabu (12/11).
China dikabarkan mulai melakukan pembelian terbatas terhadap produk pertanian Amerika setelah pertemuan antara pemimpin kedua negara bulan lalu. Meski demikian, pelaku pasar masih menantikan transaksi besar kedelai setelah Gedung Putih menyebut Beijing berjanji untuk membeli 12 juta ton kedelai dari AS sebelum akhir tahun.
Sementara itu, unit oilseed milik BUMN perdagangan China, COFCO, Senin, mengumumkan telah menandatangani perjanjian pembelian produk pertanian asal Brasil senilai lebih dari USD10 miliar, termasuk kedelai, minyak kedelai, minyak sawit, dan komoditas lain. Pernyataan tersebut tidak menyebutkan adanya pembelian dari Amerika.
China saat ini menghadapi kelebihan pasokan kedelai dan margin pengolahan yang lemah akibat impor yang memecahkan rekor dalam beberapa bulan terakhir, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya pembelian besar dari Amerika.
"Untuk melihat dukungan harga yang lebih kuat bagi kedelai Amerika, China perlu mulai melakukan pembelian dalam volume besar. Namun, kenaikan harga tampaknya akan tetap terbatas karena penjualan dari Amerika Selatan sudah berlangsung dan stok masih cukup melimpah," kata Josh Lawrence, advisor IKON Commodities, Sydney.
Komoditas lainnya, harga jagung naik 0,12 persen menjadi USD432,50 per bushel, di tengah ketidakpastian apakah kekeringan dan serangan penyakit selama masa tanam berdampak besar pada hasil panen dan kualitas jagung Amerika. Sementara itu, harga gandum turun 0,09 persen ke posisi USD551,25 per bushel.
"Euforia atas pembelian gandum Amerika oleh China tampaknya mulai mereda," tambah Lawrence.
Pelaku pasar kini menunggu laporan bulanan USDA , Jumat, yang akan memperbarui perkiraan produksi dan hasil panen kedelai serta jagung Amerika.
Dalam jajak pendapat Reuters terhadap sejumlah analis, USDA diperkirakan menurunkan proyeksi hasil jagung AS menjadi 184 bushel per acre dari 186,7 bushel pada proyeksi sebelumnya yang dirilis 12 September.
Untuk kedelai, analis memperkirakan hasil panen 53,1 bushel per acre, sedikit lebih rendah dari estimasi USDA sebelumnya, yakni 53,5 bushel per acre. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ