Minyak Mendatar di Tengah Lonjakan Stok AS dan Perubahan Proyeksi OPEC

avatar
· Views 9
  • Harga minyak stabil setelah kejatuhan sebelumnya, dipicu laporan peningkatan cadangan minyak AS sebesar 1,3 juta barel dan proyeksi surplus pasokan global OPEC + pada 2026.
  • Brent mendatar di USD62,71, sementara WTI turun tipis ke USD58,46, memperpanjang pelemahan akibat revisi keseimbangan pasokan-permintaan OPEC .
  • Analis menilai harga minyak berpotensi didukung di sekitar USD60 jika terjadi gangguan ekspor jangka pendek, meski tekanan surplus pasokan tetap ada.

Ipotnews - Harga minyak relatif flat, Kamis, menyusul kejatuhan dari sesi sebelumnya, setelah laporan menunjukkan peningkatan cadangan minyak mentah di Amerika. Hal itu memicu kekhawatiran pasokan global saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, mendatar di posisi USD62,71 per barel pada pukul 13.45 WIB, setelah anjlok 3,8% pada sesi Rabu, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Kamis (13/11).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), turun 3 sen atau 0,1% menjadi USD58,46 per barel, memperpanjang kejatuhan 4,2% pada hari sebelumnya.
Sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute (API) melaporkan cadangan minyak mentah AS meningkat 1,3 juta barel untuk minggu yang berakhir pada 7 November. Meski demikian, cadangan bensin dan distilat justru menurun, menurut data API.
Penurunan harga lebih dari USD2 per barel pada sesi Rabu terjadi setelah Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) memperkirakan pasokan minyak global akan sedikit melebihi permintaan pada 2026. Proyeksi ini berbeda dari perkiraan sebelumnya yang menunjukkan adanya defisit pasokan.
Suvro Sarkar, Kepala Tim Sektor Energi DBS Bank, mengatakan lemahnya harga baru-baru ini dipicu revisi OPEC terhadap keseimbangan pasokan dan permintaan pada 2026, yang mengakui kemungkinan surplus pasokan, berbeda dari pandangan optimistis sebelumnya.
"Keputusan OPEC menunda pengurangan output sukarela pada kuartal pertama juga sejalan dengan hal ini. Itu hanyalah penyesuaian terhadap kondisi pasar yang lebih realistis, sehingga reaksi pasar tampak berlebihan," ujarnya.
OPEC menyatakan surplus pasokan pada 2026 akan terjadi karena peningkatan produksi yang lebih luas oleh OPEC +, kelompok yang mencakup anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia.
Menurut analis Haitong Securities, Yang An, sinyal surplus pasokan dari OPEC memicu sentimen bearish yang tertahan sebelumnya, sementara kenaikan cadangan minyak Amerika menambah tekanan, mendorong harga minyak terus turun pada Kamis pagi.
Badan Informasi Energi (EIA) Amerika dijadwalkan merilis data cadangan minyak pada Kamis. Laporan lain pada Rabu juga memperkuat sentimen negatif investor.
Dalam Outlook Energi Jangka Pendek, EIA menyebutkan produksi minyak AS diperkirakan mencatat rekor lebih besar tahun ini dibanding proyeksi sebelumnya. Cadangan minyak global diproyeksikan terus meningkat hingga 2026 karena produksi tumbuh lebih cepat daripada permintaan BBM, yang menambah tekanan pada harga minyak.
Meski begitu, beberapa analis memperkirakan harga minyak akan tetap berada di sekitar level saat ini. "Harga minyak seharusnya mendapat dukungan signifikan di sekitar USD60 per barel, terutama jika terjadi gangguan jangka pendek pada aliran ekspor Rusia setelah sanksi lebih ketat diberlakukan," kata Sarkar. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest