Pasardana.id - PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero) menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di kawasan Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen pada Kamis (6/11).
Program ini menjadi wujud nyata kontribusi perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, memperkuat kemandirian ekonomi lokal, serta mendorong partisipasi aktif warga dalam pengelolaan potensi daerah secara berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung di BUBK Kebumen tersebut dihadiri oleh Kepala BUBK Kebumen, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Kebumen, Camat Petanahan, Camat Klirong, serta para Kepala Desa dari Desa Tegalretno, Karang Gadung, dan Jogosimo.
Kehadiran para penyuluh perikanan dari masing-masing kecamatan turut memperkuat proses pendampingan teknis kepada masyarakat, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dapat terus diterapkan dan dikembangkan dalam jangka panjang.
Melalui program TJSL ini, PT Agrinas Jaladri Nusantara menghadirkan dua kegiatan utama yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan pertama adalah penyerahan sekaligus penyuluhan Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber), sebuah inovasi sederhana dan ramah lingkungan yang memungkinkan masyarakat membudidayakan ikan dan tanaman sayuran di lahan terbatas.
Metode ini menjadi solusi efektif dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga, sekaligus menanamkan nilai-nilai pengelolaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan.
Selain itu, perusahaan juga menyelenggarakan pelatihan digital marketing dan e-commerce bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) desa dengan fasilitator dari Shopee Indonesia.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan pemahaman tentang strategi promosi digital, pemanfaatan media sosial dan marketplace, serta pengelolaan transaksi daring secara efisien.
Dalam sambutannya, Viera Lovienta, selaku Manager PR & CSR Agrinas Jaladri, menyampaikan, melalui peningkatan kapasitas digital ini, diharapkan para pelaku UMKM mampu memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing produk lokal, dan memperkuat ketahanan ekonomi desa di tengah tantangan era digital.
“Program Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) menjadi simbol inovasi sederhana namun berdampak besar, bagaimana masyarakat dapat menciptakan sumber pangan mandiri dari lingkungan sekitar. Sementara pelatihan e-commerce dan digital marketing untuk UMKM membuka peluang agar produk-produk lokal dapat dikenal lebih luas, bersaing di pasar nasional, bahkan global,” ujar Viera Lovienta dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Kebumen, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang dilakukan Agrinas Jaladri.
“Kami berharap inisiatif Agrinas Jaladri ini dapat menjadi awal bagi masyarakat Desa Kebumen untuk lebih mandiri dalam melakukan budidaya ikan melalui konsep Budikdamber. Program seperti ini diharapkan terus berlanjut agar potensi perikanan lokal bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan bersama,” ungkapnya.
Program TJSL yang dijalankan di Kebumen ini tidak hanya berfokus pada bantuan material, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Hasilnya mulai terlihat dari antusiasme warga dalam menerapkan konsep Budikdamber sebagai sumber pangan alternatif, serta meningkatnya minat pelaku usaha kecil untuk memasarkan produknya secara daring.
Manfaat langsung dari kegiatan ini dirasakan tidak hanya dalam bentuk peningkatan pendapatan dan keterampilan, tetapi juga pada tumbuhnya kesadaran lingkungan dan gotong royong masyarakat dalam mengelola potensi lokal.
Melalui inisiatif ini, Agrinas Jaladri menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra pembangunan daerah yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir Indonesia secara berkelanjutan.

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ