Bursa Pagi: Lanjutkan Laju Wall Street, Asia Dibuka Menguat, IHSG Berpeluang Kembali Menghijau

avatar
· Views 727
  • Bursa Asia dibuka menguat setelah sinyal dovish dari Presiden The Fed New York John Williams meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga, dengan peluang cut sekitar 70% menurut CME FedWatch.
  • Sejumlah indeks regional seperti ASX 200, Kospi, dan Kosdaq melaju positif, didorong lonjakan saham Qube dan kenaikan BHP serta Samsung Electronics.
  • IHSG diperkirakan kembali bergerak di zona hijau menuju 8.450 meski dibayangi aksi jual asing, dengan potensi volatilitas akibat rebalancing indeks MSCI .

Ipotnews - Bursa saham Asia membuka sesi perdagangan di pekan terakhir November 2025, Senin (24/11), dengan menguat, melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham Wall Street akhir pekan lalu.
Pernyataan Presiden Federal Reserve New York John Williams, memberi sinyal bahwa pemangkasan suku bunga ketiga masih bisa terjadi tahun ini. Menurutnya, pelemahan pasar tenaga kerja kini menjadi ancaman ekonomi yang lebih besar dibandingkan inflasi yang tinggi.
Kontrak berjangka Fed funds saat ini memperkirakan sekitar 70% kemungkinan terjadinya pemangkasan seperempat poin persentase, menurut CME FedWatch. The Fed hanya memiliki satu rapat tersisa pada tahun 2025, yaitu pada 9-10 Desember waktu AS. Target suku bunga saat ini berada di kisaran 3,75% hingga 4,00%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 1%, rebound dari kejatuhan 1,59% pada Jumat lalu. Indeks berlanjut melaju 0,94% ke posisi 8.495,50 pada pukul 8:20 WIB.
Saham perusahaan logistik Qube, Australia melonjak hampir 20% setelah Macquarie Asset Management mengajukan penawaran sebesar 11,6 miliar dolar Australia (USD7,49 miliar) untuk mengakuisisi perusahaan tersebut.
Raksasa tambang BHP juga naik sekitar 0,7% setelah perusahaan mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mempertimbangkan merger dengan penambang Inggris Anglo American.
Indeks Kospi, Korea Selatan juga dibuka melaju 1,28%, sementara Kosdaq naik 0,5%. Indeks berlanjut menanjak 1,06% ke 3.894,04.
Saham Samsung Electronics meloncat lebih dari 3,2% pada awal perdagangan. Akhir pekan lalu, pasar Asia melemah secara menyeluruh seiring kejatuhan saham-saham raksasa teknologi, seperti SoftBank, Samsung, dan Baidu.
Pasar Jepang hari ini tutup karena libur nasional.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan kembali bermanuver di zona hijau, untuk memperkuat posisinya di atas level 8.400, setelah mengakhiri sesi perdagangan pakn lalu dengan penurunan tipis 0,07% di posisi 8.414. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange naik 0,41% menjadi USD18,37
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat menuju 8.450 dengan saham-saham penopang yang semakin bervariasi, meski masih dibyangi aksi jual asing. Secara teknikal indeks akan mencoba membentuk support baru di level 8.400.
Analis Indo Premier berpendapat, menghadapi pekan perdagangan terakhir bulan ini, IHSG berpeluang mencetak kenaikan lima bulan berturut-turut - rekor terpanjang sejak 2022, dan terbilang langka karena secara historis November menjadi bulan terburuk bagi pasar saham Indonesia.
Volatilitas diperkirakan terjadi dipasar saham Domestik hari ini menyusul rebalancing indeks MSCI yang efektif dilakukan pada closing perdagangan.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street menutup pekan lalu dengan menguat, namun tetap membukukan penurunan secara mingguan, terhambat kekhawatiran valuasi saham teknologi. Ekspektasi pemotongan suku bunga pada Desember naik dari 39,1% menjadi hampir 72% setelah Presiden Fed New York mengatakan bank sentral masih dapat memangkas suku bunga "dalam waktu dekat" tanpa membahayakan target inflasinya.
Semua 11 sektor S&P 500 ditutup lebih tinggi. Saham Nvidia sempat naik terkait kabar potensi persetujuan ekspor produk chipnya ke China, namun ditutup merosot 1%, dan ambles 5,9% secara mingguan. Tapi Alphabet dan Apple melompat 3,5% dan 2%, dan Meta Platforms melaju 0,9%.Saham Eli Lilly melonjak 1,6%. Secara mingguan Dow Jones dan S&P 500 anjlok 1,9% dan 2%, Nasdaq drop 2,7%.
  • Dow Jones Industrial Average naik 1,08% (493,15 poin) ke 46.245,41.
  • S&P 500 melaju 0,98% (64,23 poin) ke posisi 6.602,99.
  • Nasdaq Composite meningkat 0,88% (195,04 poin) ke 22.273,08.

Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu dengan cenderung melemah dan mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Juli. Perkembangan upaya AS untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina menekan saham-saham pertahanan Eropa. Data penjualan ritel Inggris turun Oktober bersamaan dengan melemahnya sentimen rumah tangga, sementara pertumbuhan bisnis mandek karena PMI November turun
Indeks STOXX 600 turun 0,33% ke 562,1. Saham defensif seperti makanan dan minuman (+2,1%) dan kesehatan (+0,8%) melaju di tengah volatilitas dan ketidakpastian kebijakan The Fed. Sektor teknologi Eropa drop 2,3%; saham ASML , ASM International dan BE Semiconductor ambles 4,6% hingga 6,3%. Indeks pertahanan Eropa terperosok 3,4%. Saham sektor pertambangan dan industri masing-masing anjlok 1,3%. Schneider Electric dan Siemens Energy terjungkal 2,7% dan 10,1%. Thyssenkrupp jatuh 9.2%.
  • DAX Jerman merosot 0,8% (-186,98 poin) ke 23.091,87.
  • FTSE 100 Inggris menguat 0,13% (12,06 poin) di 9.539,71.
  • CAC 40 Prancis naik tipis 0,22% di posisi 7.982,65.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia akhir pekan lalu ditutup relatif stagnan, tetapi secara keseluruhan dolar menuju kenaikan mingguan terbesar dalam enam minggu. Komentar Presiden Fed New York memicu kenaikan kemungkinan pemotongan suku bunga Desember dari 39% menjadi 71%. Indeks dolar (DXY) naik tipis 0,02% di 100,19.
Yen menguat setelah Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama memberi sinyal intervensi. Yen telah ambles sekitar 6% sejak PM Sanae Takaichi terpilih, meski Tokyo sebelumnya telah menghabiskan 5,53 triliun yen untuk intervensi pasar. Euro melemahData PMI awal menunjukkan aktivitas bisnis zona euro tumbuh pada bulan ini, meskipun aktivitas manufaktur terkontraksi. Poundesterling juga melemah.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.1513

0.00

0.13%

Yen (USD-JPY)

156.41

1.06

0.67%

Poundsterling (GBP-USD)

1.3099

0.00

0.20%

Rupiah (USD-IDR)

16,716

20.00

0.12%

Yuan (USD-CNY)

7.1052

0.01

0.16%

Sumber : Bloomberg.com, 21/11/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea ditutup turun sekitar 1% pada akhir pekan lalu ke level terendah dalam satu bulan. Upaya AS mendorong kesepakatan damai Rusia-Ukraina, berpotensi meningkatkan pasokan minyak global. Sentimen pasar terhambat sanksi baru terhadap Rosneft dan Lukoil, mulai Jumat lalu. Ketidakpastian arah suku bunga The Fed membatasi minat risiko investor.
Harga WTI dan Brent ambles sekitar 3% sepanjang pekan, meskipun potensi damai Rusia-Ukraina masih berliku. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan, Ukraina berisiko kehilangan martabat serta dukungan AS jika menerima proposal Trump. Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan, jika Kyiv menolak, pasukan Rusia akan bergerak lebih jauh. Penguatan dolar AS dan perlambatan aktivitas manufaktur turut menekan harga minyak.
  • Harga Brent berjangka drop 1,3% (-82 sen) ke level USD62,56 per barel.
  • Harga WTI berjangka anjlok 1,6% (-94 sen) ke level USD58,06 per barel.

Harga emas pada akhir pekan lalu bertahan stabil di pasar spot namun harga emas berjangka ditutup menguat. Harga sempat jatuh lebih dari 1%, didorong meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember. Peluang Fed  rate cut  melonjak ke 74%, menyusul komentar dovish Presiden Fed New York John Williams, meski sebagian pejabat Fed lain tetap  hawkish .
Permintaan emas fisik Asia masih lemah, volatilitas suku bunga membuat pembeli menahan diri. Penguatan pasar saham AS memberi tekanan pada harga emas. Secara mingguan, emas menuju kenaikan tipis sekitar 0,1%. Harga logam mulia lainnya; perak spot turun 0,4% ke USD50,39 per ounce, platinum menguat 0,1% di USD1.512,67, dan palladium bertambah 0,2% menjadi USD1.380.
  • Harga emas spot tercatat stabil di posisi USD4.086,57 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS menguat 0,5% ke USD4.079,5 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest