Minyak Bangkit dari Posisi Terendah Sebulan; Oversupply Masih Hantui Pasar

avatar
· Views 100
  • Harga Brent naik 0,10% ke USD62,54 dan WTI ke USD58,04, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sebulan.
  • Risiko penurunan tetap tinggi karena potensi kelebihan pasokan 2026 dan kemungkinan kesepakatan damai Rusia-Ukraina yang bisa mencabut sanksi Barat terhadap ekspor energi Rusia.
  • Dukungan harga datang dari stok minyak AS yang menurun dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed.

Ipotnews - Harga minyak naik tipis, Rabu, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dalam sebulan, meski potensi kelebihan pasokan dan kemungkinan kesepakatan damai Rusia-Ukraina membatasi penguatan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 6 sen, atau 0,10%, menjadi USD62,54 per barel pada 14.35 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Rabu (26/11).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 8 sen, atau 0,10%, menjadi USD58,04 per barel.
"Kenaikan tipis ini lebih terasa sebagai jeda teknikal daripada tren yang berkelanjutan," ujar Priyanka Sachdeva, analis Phillip Nova.
Menurutnya, kenaikan yang terlihat bersifat sementara dan didorong oleh sinyal persediaan yang lebih ringan serta aksi short covering, tetapi lonjakan ini akan berumur pendek dan rapuh.
"Pasar tetap condong ke sisi penurunan karena investor semakin memperhitungkan kemungkinan pasokan berlebih pada 2026 tanpa adanya katalis permintaan yang meyakinkan," kata Sachdeva.
Brent dan WTI sebelumnya melorot 89 sen pada Selasa setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan kepada pemimpin Eropa kesiapan untuk memajukan kerangka perdamaian yang didukung Amerika, dengan hanya beberapa poin perbedaan yang tersisa.
Jika kesepakatan diselesaikan, potensi sanksi Barat terhadap ekspor energi Rusia dapat dicabut secara cepat, yang menurut analis IG, Tony Sycamore, bisa menurunkan harga WTI ke sekitar USD55 per barel.
Untuk saat ini, pasar menunggu kejelasan lebih lanjut, namun risiko cenderung ke arah penurunan harga, kecuali jika pembicaraan tidak berjalan lancar.
Presiden AS Donald Trump mengatakan telah mengarahkan perwakilannya untuk bertemu terpisah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat Ukraina, sementara seorang pejabat Ukraina menyebut Zelenskiy bisa mengunjungi AS dalam beberapa hari untuk menuntaskan kesepakatan.
Inggris, Eropa, dan Amerika baru-baru ini memperketat sanksi terhadap Rusia dalam kampanye tekanan yang semakin intensif, dan pembelian minyak Rusia oleh India--pembeli utama--diperkirakan mencapai level terendah dalam tiga tahun pada Desember.
Stok minyak mentah AS turun pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar meningkat, ungkap sumber pasar, Selasa, mengutip data American Petroleum Institute (API).
Stok minyak mentah AS sebelumnya diperkirakan dalam jajak pendapat  Reuters  naik 1,86 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 21 November.
Data stok resmi dari Badan Informasi Energi (EIA) Amerika akan dirilis malam ini pada pukul 22.30 WIB.
Harga minyak juga mendapat dukungan dari ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest