- Emas turun 1% akibat aksi ambil untung setelah mencapai level tertinggi enam pekan, sementara pasar menunggu data ekonomi AS dan keputusan the Fed.
- Ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed pekan depan menguat, dengan probabilitas pasar sekitar 89%, didukung data ekonomi yang mendingin.
- Bank sentral global beli 53 ton emas pada Oktober; perak sempat cetak rekor baru, sementara platinum melemah dan paladium melesat.
Ipotnews - Harga emas melorot lebih dari 1%, Selasa, tertekan aksi ambil untung setelah menyentuh level tertinggi enam pekan pada sesi sebelumnya. Investor juga menahan langkah sembari menunggu rilis data ekonomi Amerika menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan depan.
Emas spot merosot 1,1% menjadi USD4.186,89 per ons pada pukul 01.43 WIB, sementara harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Februari ditutup melemah 1,3% jadi USD4.220,80 per ons, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Selasa (2/12) atau Rabu (3/12) dini hari WIB.
"Ini kemungkinan hanya aksi ambil untung...fokus utama pasar belakangan ini adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan itu masih stabil," kata Peter Grant, Vice President Zaner Metals.
"Kita berada dalam pola lanjutan yang pada akhirnya dapat memicu terobosan ke atas, dan saya masih melihat potensi emas mencapai USD5.000 awal tahun depan."
Serangkaian data terbaru menunjukkan pendinginan bertahap ekonomi Amerika, ditambah sinyal dovish dari pejabat the Fed, menguatkan ekspektasi pasar bahwa bank sentral kemungkinan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan minggu depan. Peluang tersebut kini diperkirakan mencapai 89%.
Investor juga menantikan laporan ketenagakerjaan ADP untuk November yang dirilis Rabu, serta Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) September yang tertunda dan akan diumumkan Jumat -- indikator inflasi yang menjadi acuan utama the Fed.
Suku bunga yang lebih rendah umumnya menguntungkan logam kuning karena menurunkan opportunity cost bagi aset tanpa imbal hasil itu.
Sementara itu, bank sentral dunia membeli 53 ton emas sepanjang Oktober, melonjak 36% dibanding bulan sebelumnya dan menjadi permintaan bulanan terbesar sejak awal 2025, menurut World Gold Council.
Harga perak terkoreksi 0,1% menjadi USD57,90 per ons, setelah menyentuh rekor tertinggi USD58,83 pada Senin. Secara tahun berjalan, perak meroket lebih dari 100%.
"Tidak ada alasan baru untuk lonjakan harga perak baru-baru ini. Namun alasan yang sudah diketahui masih berlaku, yakni pasokan yang ketat dan rendahnya persediaan di bursa Shanghai," tulis Commerzbank dalam catatan analisisnya, seraya memperkirakan kenaikan lanjutan--meski moderat--ke USD59 pada 2026.
Logam mulia lainnya, platinum anjlok 2% menjadi USD1.624,90, sementara paladium melambung 2,3% jadi USD1.456,86. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ