Dana Daerah Terbatas buat Tangani Bencana, DPR: Harus Ada Inisiatif Pusat

Komisi V DPR RI meminta agar pemerintah pusat memperbesar inisiatif untuk membantu menangani dampak bencana banjir di Sumatera. Hal ini terutama mengingat keterbatasan anggaran pemerintah daerah (pemda).

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa keterbatasan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat mempengaruhi kekuatan dalam menangani bencana tersebut.

"Kita ketahui, DAK dan DAU di pemerintah daerah dari provinsi maupun kabupaten-kota pada tahun kemarin dan tahun depan mengalami pengurangan," kata Lasarus, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas kesiapan infrastruktur dan transportasi dalam rangka Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025).

Lasarus mengatakan, hingga saat ini Komisi V masih menerima laporan bahwa terdapat sejumlah titik yang masih terisolasi dan belum bisa dijangkau secara penuh oleh tim di lapangan.

"Oleh karenanya, keterbatasan kemampuan fiskal daerah ini, mau tidak mau harus ada inisiatif yang kuat dari pemerintah pusat supaya bencana ini segera kita bisa tangani," ujarnya.

Ia berharap, sektor pembiayaan ini tidak menjadi kendala utama dalam penanganan bencana banjir di Sumatera. Lasarus juga mengingatkan, bencana ini merupakan bencana skala besar yang saat ini sudah menewaskan lebih dari 900 orang.

"Pemerintah belum menetapkan status ini untuk apakah dijadikan bencana nasional atau tidak. Kami dari DPR menyerahkan semuanya, karena ini subjektif dari pemerintah. Silahkan pemerintah mau menetapkan status ini seperti apa. Yang terpenting bagi kami adalah tangani dengan cepat, bantu masyarakat ini dengan cepat," kata dia.

Lasarus juga meminta agar pemerintah pusat maupun daerah tidak segan meminta tambahan bantuan dari pihak lain. Sebab, masyarakat terdampak sangat membutuhkan bantuan dan penanganan segera dari pemerintah.

"Kalau kita tidak mampu, tidak usah malu minta pertolongan dari pihak manapun. Karena masyarakat di lokasi bencana pasti membutuhkan kehadiran cepat negara di sekitar ketidakmampuan mereka menghadapi kondisi yang ada sekarang," ujar Lasarus.