- Emas turun karena investor menunggu keputusan hawkish cut the Fed.
- Yield Treasury tinggi dan data ekonomi variatif membuat pasar menyesuaikan posisi, dengan peluang 89% pemangkasan 25 bps.
- Perak dan logam lain ikut melemah, dengan perak tetap paling volatil karena persediaan rendah dan permintaan industri kuat.
Ipotnews -- Harga emas melemah, Selasa, di tengah kewaspadaan investor menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve yang diprediksi memangkas suku bunga, namun dengan laju pelonggaran yang mungkin lebih hati-hati daripada dugaan pasar.
Emas spot turun 0,3% menjadi USD4.174,91 per ons pada pukul 13.09 WIB, sementara harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember melorot 0,4% ke posisi USD4.202,70, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Selasa (9/12).
Analis OANDA, Kelvin Wong, mengatakan sebagian besar investor tengah menata ulang portofolionya sebelum the Fed memulai pertemuan kebijakan selama dua hari.
"Awal bulan ini, Jerome Powell memberikan sinyal hawkish dalam panduan pemangkasan suku bunga pada konferensi persnya. Karena itu, pelaku pasar US Treasury menyesuaikan posisi mereka," ujarnya.
Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun bertahan dekat level tertinggi dalam dua setengah bulan yang dicapai pada sesi Senin.
Analis secara luas memperkirakan the Fed akan melakukan "hawkish cut" pekan ini, yakni pemangkasan suku bunga yang disertai panduan ketat terkait kemungkinan langkah lanjutan tahun depan.
Serangkaian data ekonomi pekan lalu menunjukkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi acuan the Fed, sesuai ekspektasi, sementara sentimen konsumen meningkat pada Desember.
Di sisi lain, payroll sektor swasta sepanjang November mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari dua setengah tahun, namun klaim tunjangan pengangguran justru merosot ke level terendah tiga tahun pada pekan yang berakhir 28 November.
Menurut FedWatch Tool CME Group, pasar kini memperkirakan kemungkinan sebesar 89% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga seperempat poin dalam pertemuan 9-10 Desember.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan aset tanpa imbal hasil seperti logam kuning.
Sementara itu, harga perak turun 0,6% menjadi USD57,76 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD59,32 pada Jumat.
Wong menilai perak saat ini menjadi aset berisiko tinggi (higher beta) di antara logam mulia, dipicu rendahnya persediaan, kuatnya permintaan industri, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed yang mendorong reli lebih agresif dibanding emas.
Harga platinum melemah 0,2% menjadi USD1.638,35 per ons, sementara paladium turun 0,4% jadi USD1.459,78. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ