Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal? Mendag Bungkam Rumor

avatar
· Views 155
Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal? Mendag Bungkam Rumor
Mendag Budi Santoso/Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta

Kesepakatan dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) yang telah dicapai pada Juli 2025 lalu disebut-sebut berpotensi mengalami kegagalan karena Indonesia telah melanggar beberapa komitmen yang sudah dibuat kedua belah pihak.

Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Budi Santoso alias Busan menegaskan bahwa informasi tersebut tidaklah benar. Alih-alih melanggar sebagian isi perjanjian, ia menegaskan saat ini Indonesia masih dalam tahap negosiasi untuk beberapa komitmen.

"Nggak, semua masih proses negosiasi," jawab Busan saat ditemui wartawan usai acara Jakarta Modest Summit 2026 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya terkait adanya potensi gagal mencapai kesepakatan perjanjian dagang seperti yang dikatakan , Busan menegaskan hal itu tidak akan terjadi. Sementara untuk target perjanjian dagang tersebut rampung, ia hanya mengatakan secepatnya.

"Nggak, nggak, kan itu bagian dari proses negosiasi," tegasnya.

ADVERTISEMENT
Baca juga: Deal AS & RI soal Tarif Bisa Gagal, Ada Apa?

Sebagai informasi, dalam laporan Financial Time dikatakan kesepakatan dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) yang diumumkan pada 15 Juli lalu berisiko gagal.

Menurut pejabat AS yang mengetahui masalah ini mengatakan Indonesia menarik kembali beberapa komitmen yang dibuat kedua pihak dalam kesepakatan tersebut. Namun, ia tak merinci tentang komitmen spesifik mana yang ditarik Indonesia.

Dalam hal ini menurutnya pejabat Indonesia telah memberi tahu Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer bahwa Indonesia tidak dapat menyetujui beberapa komitmen yang mengikat, serta ingin merumuskan kembali negosiasi dengan AS.

"Indonesia secara terang-terangan menyatakan bahwa mereka tidak dapat melaksanakan apa yang telah disepakati dan perlu merundingkan kembali komitmen awal agar tidak mengikat," kata pejabat AS itu kepada Financial Times.

"Ini sangat bermasalah dan tidak diterima dengan baik oleh Amerika Serikat. Indonesia mungkin berisiko kehilangan kesepakatannya," tambah pejabat itu lagi.

(igo/fdl)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest