Harga Kedelai Chicago Terus Turun di Tengah Keraguan Permintaan China

avatar
· Views 146
  • Harga kedelai jatuh ke level terendah 6 minggu karena keraguan China akan membeli cukup banyak kedelai AS.
  • Gandum dan jagung ikut melemah setelah USDA menaikkan proyeksi produksi/stok dan mempertahankan outlook kuat untuk panen Amerika Selatan.
  • Suplai global makin longgar, didorong panen besar Brasil-India dan kebijakan pemangkasan pajak ekspor Argentina.

Ipotnews - Harga kedelai berjangka Chicago kembali melorot, Rabu, untuk sesi keempat berturut-turut dan menyentuh posisi terendah enam pekan. Penurunan terjadi di tengah keraguan bahwa China akan membeli cukup banyak kedelai Amerika Serikat guna menahan harga dari tekanan pasar yang berlimpah pasokan.
Kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) turun 0,34% atau USD3,75 menjadi USD1.083,50 per bushel pada pukul 13.34 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Canberra, Rabu (10/12).
Sementara, harga gandum CBOT melemah 0,19% atau USD1,00 ke posisi USD533,50 per bushel, sedangkan jagung berkurang 0,06% atau 25 sen menjadi USD447,75 per bushel.
Gandum memperpanjang tren penurunan ke sesi keempat setelah Departemen Pertanian Amerika Serikat ( USDA ) meningkatkan proyeksi produksi global dan stok akhir musim, yang mempertebal sentimen bearish.
Jagung juga terkoreksi setelah nelesat 1%, Selasa, ketika USDA menyatakan ekspor Amerika lebih besar dari perkiraan sebelumnya sehingga persediaan akhir musim menjadi lebih kecil.
Kedelai kini merosot 7% dari level tertinggi 17 bulan di USD1.169,50 pada November, seiring memudarnya optimisme China akan segera membeli 12 juta ton kedelai AS setelah menyepakati gencatan dagang dengan Washington.
USDA sejauh ini baru mengonfirmasi sekitar 2,9 juta ton penjualan kedelai Amerika ke China sejak kesepakatan tersebut pada akhir Oktober. Meski pembelian China masih lambat, USDA pada Selasa tetap mempertahankan proyeksi ekspor kedelai Amerika.
Dari Amerika Selatan, cuaca yang kondusif terus mendukung hasil panen. USDA mempertahankan perkiraan produksi kedelai Brasil--produsen terbesar dunia--di rekor tertinggi 175 juta ton.
Argentina juga mengumumkan pemangkasan pajak ekspor bagi sejumlah komoditas seperti gandum, kedelai, dan jagung, yang menjadikan produk negara itu lebih kompetitif di pasar global.
Di India, produsen gandum terbesar kedua dunia, kelembapan tanah yang melimpah mendorong petani menanam gandum pada luas lahan yang diperkirakan mencapai rekor, sehingga meningkatkan prospek produksi.
Analis Commonwealth Bank, Dennis Voznesenski, mengatakan suplai gandum global terlihat melimpah, dengan potensi kenaikan harga hanya datang dari ancaman serangan terhadap kapal pengangkut di Laut Hitam.
"Estimasi produksi untuk panen 2025 di pasar eksportir utama meningkat. Bahkan, prospek produksi 2026 juga membaik di pasar importir utama," ujarnya. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest