Bursa Siang: Fed Isyaratkan Jeda Pelonggaran, Saham Asia Lesu, IHSG Melorot

• IHSG melemah 0,31% ke 8.673 pada akhir sesi I dengan nilai transaksi Rp19,74 triliun dan volume 404,38 juta lot.
• Bursa Asia bergerak negatif setelah The Fed menurunkan suku bunga 25 bps ke 3,5%-3,75%, sekaligus memberi sinyal jeda pelonggaran. Powell menegaskan ruang untuk "wait and see", sambil menyebut tarif era Trump berkontribusi pada inflasi.
• Harga minyak turun tipis: Brent US$62,16 dan WTI US$58,45. Pasar mencermati potensi dampak dari penyitaan kapal tanker oleh AS di lepas Venezuela serta perkembangan pembicaraan damai Rusia-Ukraina.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terkikis menuju zona merah saat akhir perdagangan sesi I hari Kamis (11/12). IHSG berkurang 28 poin (-0,31%) ke level 8.673.
Perdagangan di BEI hari ini membukukan volume sebanyak 404,38 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp19,74 triliun.
Saham top gainer: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Dua indeks sektor saham yang paling menggerus IHSG adalah barang konsumen non primer dan transportasi. Kedua sektor tersebut melorot masing-masing 1,48% dan 1,37%. Sedangkan sektor energi melonjak terkuat 2,41%.
Bursa Asia
Pasar saham Asia bergerak melemah dan sebagian besar diperdagangkan lebih rendah pada perdagangan hari Kamis (11/12), menyusul pemangkasan suku bunga ketiga oleh Federal Reserve tahun ini.
Bank sentral AS menurunkan suku bunga Federal Funds sebesar 25 basis poin menjadi 3,5%-3,75%. The Fed juga memberi sinyal bahwa pelonggaran kebijakan moneter untuk saat ini telah berakhir.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada konferensi pers pasca-pertemuan bahwa penurunan tersebut menempatkan Fed pada posisi yang nyaman dalam hal suku bunga.
"Kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan melihat bagaimana perekonomian berkembang," kata Powell seperti dikutip CNBC , sambil mencatat bahwa tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump telah memicu inflasi.
Selain keputusan suku bunga pada hari Rabu, The Fed juga mengumumkan akan melanjutkan pembelian surat utang pemerintah senilai $40 miliar, mulai hari Jumat. Akibatnya, imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek turun.
Bank sentral juga membahas pasar tenaga kerja yang lemah dalam pernyataannya, dengan menghapus kalimat yang menyatakan bahwa pasar tenaga kerja "tetap rendah." Hal ini menunjukkan bahwa fokusnya bergeser ke mendukung perekonomian, menjauh dari inflasi.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) -0,80%
Topix (Jepang) -0,66%
Shanghai Composite (China) -0,46%
Shenzhen Component (China) -0,18%
CSI300 (China) -0,20%
Hang Seng (Hong Kong) +0,09%
Kospi (Korsel) -0,34%
Taiex (Taiwan) -1,04%
ASX200 (Australia) +0,17%
Asia Currencies
Yen naik 0,14% menjadi 155,8 per USD
SGD melorot 0,12% menjadi 1,2946 per USD
AUD drop 0,58% ke posisi 0,6637 per USD
Rupiah naik 0,08% menjadi 16.675 per USD
Rupee melemah 0,29% ke 90,225 per USD
Yuan naik 0,08% ke 7,0624 per USD
Ringgit melaju 0,24% ke 4,1077 per USD
Baht turun 0,03% ke 31,804 per USD
Oil
Harga minyak turun tipis pada perdagangan hari Kamis (11/12) karena investor mengalihkan fokus mereka kembali ke pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina sambil mengamati dampak apa pun dari penyitaan kapal tanker yang dikenai sanksi oleh AS di lepas pantai Venezuela.
Harga minyak mentah Brent turun 5 sen atau 0,08% menjadi $62,16 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1 sen, atau 0,02%, menjadi $58,45 per barel.
Indeks acuan ditutup lebih tinggi sehari sebelumnya setelah AS mengatakan telah menyita sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela. Ini terjadi seiring meningkatnya ketegangan antara kedua negara yang menimbulkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan.
"Sejauh ini, penyitaan tersebut belum berdampak pada pasar, tetapi eskalasi lebih lanjut akan menimbulkan volatilitas harga minyak mentah yang besar," kata Emril Jamil, analis minyak senior di LSEG .
"Pasar masih dalam ketidakpastian, mengamati perkembangan kesepakatan perdamaian Rusia-Ukraina."
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)

Sumber : admin