Citi Prediksi Harga Minyak Merosot ke Rata-rata USD60 Hingga Awal 2026

• Citi proyeksi harga minyak melemah hingga kuartal I-2026, rata-rata Brent sekitar USD62 per barel karena stok OECD tinggi.
• Harga saat ini: Brent USD61,93, WTI USD58,20; skenario bullish bisa capai USD75, bearish turun ke USD50.
• OPEC + diperkirakan dukung harga sekitar USD60 hingga 2026-2027, dengan geopolitik tetap jadi faktor utama.

Ipotnews - Citi memproyeksikan harga minyak global akan terus melemah hingga kuartal pertama 2026, dengan rata-rata sekitar USD60 per barel seiring melonjaknya stok minyak di negara-negara OECD .
Dalam laporannya, Citi menyebut pihaknya bersikap bearish terhadap harga minyak sepanjang 2024-2025, dengan target harga Brent mencapai USD60 per barel pada akhir 2025. Namun, untuk 2026, proyeksinya bergeser menjadi netral, seperti dilansir  Reuters  dan  Bloomberg,  Kamis (11/12).
Bank Wall Street tersebut memperkirakan harga Brent pada 2026 akan bergerak dalam kisaran USD55-65 per barel, dengan rata-rata sekitar USD62 per barel.
Pada pukul 13.40 WIB, harga minyak mentah berjangka Brent tercatat melemah 28 sen atau 0,45% menjadi USD61,93 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate menyusut 26 sen atau 0,43% ke posisi USD58,20 per barel.
"Pada skenario bullish--jika terjadi gangguan pasokan akibat ketegangan geopolitik--harga bisa naik ke USD75 per barel," tutur Citi.
Sebaliknya, dalam skenario bearish yang mempertimbangkan keberhasilan diplomasi geopolitik, berkurangnya pembelian dari China, serta peningkatan pasokan OPEC + menjelang pemilu paruh waktu Amerika Serikat, harga berpotensi merosot hingga USD50 per barel.
Citi juga melihat OPEC + cenderung mendukung harga minyak di sekitar USD60 per barel pada 2026-2027, meski pasar diproyeksi kelebihan pasokan.
Ketidakpastian geopolitik diprediksi tetap menjadi faktor dominan, dan dalam skenario dasarnya Citi tidak memperkirakan adanya tambahan pelonggaran kebijakan pemangkasan output oleh OPEC + hingga 2027. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin