Harga Minyak Terkoreksi, Sentuh Level Terendah 2 Bulan

avatar
· Views 615

HOUSTON, investor.id -Harga minyak dunia terkoreksi pada perdagangan Kamis (11/12/2025) seiring fokus investor tertuju pada perkembangan pembicaraan damai Rusia-Ukraina dan meningkatnya stok bensin serta diesel di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, kombinasi kedua faktor tersebut menekan sentimen pasar dan mendorong harga minyak kembali turun ke level terendah sejak Oktober.
Harga minyak Brent ditutup turun 93 sen (1,49%) di US$ 61,28 per barel. Sementara minyak AS West Texas Intermediate (WTI) melemah 86 sen (1,47%) ke US$ 57,60 per barel.
Selama sebagian besar sesi perdagangan, harga minyak Brent dan WTI sempat melemah lebih dari US$ 1 atau hampir 2%.
Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow mengatakan, pasar dibebani oleh lonjakan signifikan persediaan BBM. "Surplus bensin dan diesel sangat besar, dan itu tercermin pada margin kilang yang melemah," ujarnya.
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan stok bensin naik 2,5 juta barel dalam sepekan terakhir, sementara stok distilat juga meningkat dalam jumlah serupa. Kenaikan ini memperkuat tekanan pada harga minyak karena menunjukkan permintaan bahan bakar yang melambat.
Selain faktor stok, kemungkinan tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina turut menekan pasar. Jika tercapai, suplai minyak Rusia yang saat ini terhambat sanksi berpotensi kembali mengalir ke pasar global.
"Sempat ada dukungan harga setelah kabar serangan drone, tetapi perkembangan terbaru menuju jalur damai membuat support itu hilang," kata analis senior Price Futures Group Phil Flynn.
Sebelumnya, drone Ukraina dilaporkan menyerang rig minyak Rusia di Laut Kaspia, menghentikan operasi produksi minyak dan gas di fasilitas tersebut. Para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman juga menggelar panggilan bersama Presiden AS Donald Trump, menilai bahwa upaya terbaru Washington untuk menghentikan perang memasuki 'momen krusial'.
Di sisi Rusia, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov menyampaikan bahwa kunjungan utusan AS Steve Witkoff ke Moskow telah mengatasi sejumlah kesalahpahaman, serta bahwa Rusia telah menyerahkan proposal jaminan keamanan kolektif bagi Ukraina kepada Washington.
Ketegangan AS-Venezuela
Harga minyak sempat naik sehari sebelumnya setelah AS menyita sebuah kapal tanker dekat Venezuela, memicu kekhawatiran potensi gangguan pasokan. Namun dampaknya belum signifikan ke pasar.
"Jika ketegangan meningkat, volatilitas harga minyak berat akan melonjak," kata analis minyak senior LSEG Emril Jamil.
Tanker yang disita, diduga bernama Skipper, dicokok di lepas pantai Venezuela.
Di Asia, pembeli meminta diskon besar untuk minyak Venezuela. Hal ini dipicu banjirnya minyak terkena sanksi dari Rusia dan Iran, sekaligus meningkatnya risiko pengangkutan akibat kehadiran militer AS di wilayah Karibia.
Dalam laporan bulanan terbarunya, Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global 2026, sembari memangkas prospek pertumbuhan pasokan. Hal ini membuat surplus pasokan tahun depan diperkirakan akan sedikit menyempit.
Sementara itu, OPEC mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2025 dan 2026 tanpa perubahan.

Sumber : investor.id

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest