- Rupiah diperkirakan bergerak datar di kisaran Rp16.550-Rp16.700 per dolar AS seiring sikap wait and see pelaku pasar menantikan data ekonomi penting AS, terutama NFP dan inflasi.
- Fokus global pekan ini tertuju pada rilis data ekonomi utama seperti NFP, inflasi, retail sales, PMI AS, serta keputusan kebijakan moneter ECB, BoE, dan BoJ.
- Dari domestik, pasar menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur BI dan rilis data pertumbuhan kredit perbankan pada 17 Desember 2025.
Ipotnews - Kurs rupiah diperkirakan bergerak datar terhadap dolar di awal pekan, karena pelaku pasar masih menantikan sejumlah data penting perekonomian Amerika Serikat pekan ini.
Mengutip data Bloomberg Senin (15/12) pukul 09.25 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.668 per dolar AS, melemah 22 poin atau 0,14% dibandingkan penutupan Jumat (12/12) di Rp16.646 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan berkonsolidasi datar terhadap dolar AS. "Investor cenderung wait and see mengantisipasi serentetan data ekonomi penting yang diantarnya data pekerjaan AS NFP dan inflasi," kata Lukman kepada Ipotnews melalui pesan WhatsApp pagi ini.
Pelaku pasar juga menantikan keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang terakhir untuk tahun ini. "Range kurs rupiah diperkirakan Rp16.550 -Rp16.700 per dolar AS," ujar Lukman.
Dalam laporan publikasi riset BRI Danareksa Sekuritas, disebutkan bahaa pekan ini, pelaku pasar akan mencermati sejumlah rilis data ekonomi global. Antara lain data retail sales dari Tiongkok, non-farm payrolls Amerika Serikat (AS), serta inflasi AS, menurut tim riset BRI Danareksa, hari ini.
Dari dalam negeri, perhatian tertuju pada arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Sementara itu, dalam laporan yang disusun oleh Phintraco Sekuritas, fokus pelaku pasar pada pekan ini juga diarahkan pada rilis data ekonomi Amerika Serikat, termasuk non-farm payrolls Oktober dan November 2025, retail sales, inflasi, serta indeks PMI.
Selain itu, pasar juga menantikan keputusan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB), Bank of England (BoE), dan Bank of Japan (BoJ), menurut riset tersebut, hari ini.
Dari sisi domestik, Phintraco Sekuritas mencatat perhatian investor tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur (RBG) BI serta data pertumbuhan kredit perbankan yang dijadwalkan rilis pada 17 Desember 2025.(Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ