Bursa Wall Street Tumbang, Ketakutan Investasi AI Pukul Saham Teknologi

avatar
· Views 503
  • Wall Street melemah, S&P 500 dan Nasdaq jatuh ke level terendah tiga pekan akibat tekanan saham teknologi.
  • Kekhawatiran belanja AI memukul emiten teknologi dan semikonduktor seperti Nvidia, Oracle, dan Broadcom.
  • Sektor energi menguat mengikuti lonjakan harga minyak, sementara pasar menanti data inflasi AS.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Rabu, dengan S&P 500 dan Nasdaq yang sarat saham teknologi jatuh ke level terendah dalam tiga pekan terakhir. Pelemahan tersebut dipicu kekhawatiran berkelanjutan terhadap prospek perdagangan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menekan saham teknologi dan mengurangi selera risiko investor.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 228,29 poin atau 0,47% menjadi 47.885,97, S&P 500 merosot 78,83 poin atau 1,16% jadi 6.721,43, sementara Nasdaq Composite Index mencatat kerugian paling tajam, anjlok 418,14 poin atau 1,81% ke posisi 22.693,32, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (17/12) atau Kamis (18/12) pagi WIB.
Tekanan kuat datang dari sektor teknologi. Saham Oracle ambles 5,4% setelah sebuah laporan menyebutkan mitra pusat data terbesarnya, Blue Owl Capital, tidak akan mendukung kesepakatan senilai USD10 miliar untuk fasilitas baru emiten cloud computing tersebut.
Saham Amazon.com juga melemah 0,6% menyusul laporan raksasa e-commerce itu tengah berdiskusi untuk berinvestasi sekitar USD10 miliar di OpenAI, pengembang ChatGPT.
Kekhawatiran investor semakin meningkat terhadap potensi pembengkakan utang di sektor teknologi akibat belanja modal besar-besaran untuk pengembangan AI.
Analis Baird Private Wealth Management, Ross Mayfield, menilai pasar mulai diliputi kecemasan terkait keberlanjutan dan tingkat pengembalian dari belanja modal tersebut. Dia menyoroti sifat belanja yang saling terkait di antara perusahaan-perusahaan besar, dengan OpenAI berada di pusat ekosistem tersebut, sebagai faktor utama yang membebani sentimen pasar menjelang pergantian tahun.
Saham semikonduktor ikut terseret jatuh. Nvidia sebagai barometer sektor AI melorot 3,8%, sementara Broadcom ambles 4,5%, mendorong indeks saham chip secara keseluruhan kehilangan hampir 4%.
Saham Alphabet menyusut 3,2% setelah laporan menyebutkan unit Google itu tengah meluncurkan inisiatif baru untuk menggerus keunggulan perangkat lunak Nvidia, termasuk dengan menggandeng Meta.
Di sisi lain, YouTube yang dimiliki Google mengumumkan bahwa ajang penghargaan Oscar akan disiarkan secara eksklusif dan gratis secara global melalui platform tersebut mulai 2029.
Di sektor media, saham Warner Bros Discovery tersungkur setelah dewan direksi menolak tawaran akuisisi bermusuhan senilai USD108,4 miliar dari Paramount Skydance, dan memilih tawaran mengikat dari Netflix. Saham Netflix naik 0,2%, sementara Paramount dan Warner Bros masing-masing merosot 5,4% dan 2,4%.
Di tengah pelemahan pasar, sektor energi justru menguat seiring kenaikan harga minyak. Penguatan ini dipicu keputusan Presiden AS Donald Trump yang memerintahkan pemblokiran kapal tanker minyak yang dikenai sanksi dan keluar masuk Venezuela. Saham ConocoPhillips dan Occidental Petroleum masing-masing melejit lebih dari 4%.
Sedikit sentimen positif datang dari pernyataan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller, yang dikenal berpandangan dovish. Dia menyatakan bank sentral masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga di tengah melemahnya pasar tenaga kerja, meski pasar tetap berhati-hati menantikan data ekonomi lanjutan.
Pelaku pasar kini menunggu rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat yang dijadwalkan terbit pada Kamis, yang diperkirakan menjadi penentu arah kebijakan moneter berikutnya.
Secara keseluruhan, tekanan jual mendominasi perdagangan. Di Bursa Efek New York ( NYSE ), jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 1,5 banding 1. Terdapat 135 rekor tertinggi baru dan 104 rekor terendah baru di NYSE . Di Nasdaq, 1.496 saham menguat dan 3.162 saham melemah, dengan jumlah yang turun melebihi yang naik dengan rasio 2,11 banding 1.
Indeks S&P 500 mencatatkan 12 rekor tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada rekor terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 85 rekor tertinggi baru dan 175 rekor terendah baru.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 17,92 miliar saham, dibandingkan rata-rata 16,97 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari terakhir. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Chevron Corp (1,89%)
-Procter & Gamble Company (1,79%)
-McDonald's Corporation (1,33%)
Saham berkinerja terburuk
-Caterpillar Inc (-4,58%)
-Nvidia Corporation (-3,83%)
-Nike Inc (-2,06%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Devon Energy Corporation (5,30%)
-FMC Corporation (4,71%)
-ConocoPhillips (4,65%)
Saham berkinerja terburuk
-GE Vernova LLC (-10,50%)
-Vistra Energy Corp (-7,77%)
-Generac Holdings Inc (-6,78%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Mega Fortune Co Ltd (143,93%)
-Processa Pharmaceuticals Inc (122,30%)
-Agape ATP Corp (56,44%)
Saham berkinerja terburuk
-Jyong Biotech Ltd (-81,04%)
-VistaGen Therapeutics Inc (-80,25%)
-Vision Marine Technologies Inc (-49,46%)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest