Rupiah Berpeluang Menguat Tipis Didukung Sinyal Dovish Pejabat The Fed

avatar
· Views 487
  • Rupiah berpeluang menguat terbatas didukung sinyal dovish The Fed dan keputusan BI menahan BI Rate 4,75%, meski pagi ini masih melemah tipis ke Rp16.703 per dolar AS.
  • Pernyataan Fed (Christopher Waller) menekan indeks dolar AS, dengan dukungan pemangkasan suku bunga secara bertahap menuju level netral, namun tanpa urgensi karena inflasi AS masih tinggi.
  • Pasar masih wait and see data inflasi AS, dengan estimasi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp16.600-Rp16.750 per dolar AS.

Ipotnews - Rupiah berpeluang menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat, setelah muncul sinyal dovish dari Federal Reserve dan keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan Desember 2025.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (18/12) hingga pukul 09.10 WIB, nilai tukar rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.703 per dolar AS, melemah 9 poin atau sekitar 0,05% dibandingkan penutupan Rabu (17/12) di posisi Rp16.694 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan indeks dolar dolar AS sedang terkoreksi oleh pernyataan Waller. Rupiah diperkirakan akan menguat terbatas terhadap dolar AS didukung oleh langkah BI menahan tingkat suku bunga.
"Namun investor masih cenderung wait and see data penting inflasi AS malam ini. Range kurs rupiah hari ini diperkirakan di kisaran Rp16.600 - Rp16.750 per dolar AS," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini melalui pesan WhatsApp.
Deputi Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve Christopher Waller mendukung pemangkasan suku bunga lebih lanjut untuk mengembalikan kebijakan moneter bank sentral ke posisi netral, meski menegaskan bahwa para pembuat kebijakan tidak perlu terburu-buru melakukannya.
"Karena inflasi masih relatif tinggi, kita bisa meluangkan waktu -- tidak ada urgensi untuk segera menurunkannya," ujar Waller dalam forum CNBC kemarin. "Kita bisa secara bertahap, perlahan membawa suku bunga kebijakan turun menuju level netral," ujar Waller.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Edisi Desember 2025. Hasil ini sesuai dengan perkiraan pasar.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16-17 Desember 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 4,75%," ungkap Gubernur BI Perry Wajiyo dalam konferensi pers usai RDG BI, Rabu kemarin.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest