Bursa Korea Selatan dan Taiwan Seret Turun Indeks Saham EM Asia, Mata Uang Relatif Datar

• Bursa saham emerging market Asia bergerak melemahdipimpin Korea Selatan dan Taiwan akibat kekhawatiran terhadap valuasi dan prospek laba sektor kecerdasan buatan (AI).
• Indeks MSCI saham EM Asia turun 0,3% mendekati level terendah tiga pekan, dengan Kospi Korea Selatan anjlok 1,5% dan Taiex Taiwan ditutup melemah 0,2%.
• IHSG turun 0,4% disertai pelemahan rupiah, sementara tekanan juga terlihat di Filipina, Singapura, dan Thailand.

Ipotnews - Bursa saham  emerging market  Asia bergerak cenderung melemah, jepang akhir sesi perdagangan hari ini, Kamis (18/12). Indeks saham Korea Selatan dan Taiwan memimpin pelemahan, seiring kekhawatiran terhadap investasi dan laba terkait kecerdasan buatan (AI). Investor menjauhi saham teknologi.
Laman Reuters melaporkan, mendekati pukul 15:00 WIB, indeks MSCI saham  emerging  Asia, turun 0,3% dan bergerak di dekat level terendah tiga pekan yang tercapai pada Selasa. Saham-saham Korea Selatan dan Taiwan menyumbang sekitar 40% bobot indeks.
Indeks Kospi, Korea Selatan ditutup anjlok 1,5% karena kekhawatiran valuasi AI yang dinilai terlalu tinggi. Saham produsen chip Samsung Electronics turun 0,3%, sementara produsen baterai LG Energy Solution terjungkal 8,9%.
Won Korea Selatan, yang bergerak di sekitar level terendah dalam 16 tahun, melemah 0,3%, mendorong ihak otoritas untuk meningkatkan peringatan terhadap aksi spekulatif.
Indeks Taiex Taiwan sempat turun hingga 0,6% sebelum ditutup melemah 0,2%, menjelang keputusan kebijakan bank sentral negara itu. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan bank sentral Taiwan akan mempertahankan kebijakan moneter, dengan alasan kinerja ekonomi yang kuat, didorong oleh lonjakan permintaan AI.
Di Asia Tenggara, indeks saham PSEI Filipina melorot 0,8%, sementara indeks STI Singapura melemah 0,2%.
"Meski saham EM di beberapa negara sangat terekspos pada ledakan AI, kami menilai secara agregat kinerjanya akan lebih bertahan dibandingkan AS jika ledakan tersebut terus mereda," tulis Thomas Mathews, Kepala Pasar Asia Pasifik di Capital Economics, dalam catatannya yang diutip Reuters.
Namun, ia menambahkan, jika kekhawatiran AI berubah menjadi kepanikan, saham Asia kemungkinan tetap akan terpukul keras, bahkan di negara dengan eksposur AI yang tidak besar.
IHSG turun 0,4%, sementara rupiah melemah ke level terendah sejak 21 November. Reuters mencatat, rupiah telah turun lebih dari 3% sepanjang tahun ini, menjadikannya salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.
Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya berturut-turut, pada Rabu kemarin, dengan fokus menjaga stabilitas nilai tukar.
"Pembuat kebijakan terus mengandalkan transmisi kebijakan untuk melonggarkan kondisi keuangan," kata Radhika Rao, ekonom senior DBS Bank. "Meski bank sentral kemungkinan mempertahankan bahasa  dovish , kami memperkirakan ruang kebijakan akan tetap dijaga seiring menguatnya momentum aktivitas domestik menuju akhir 2025," imbuh Rao.
Di Thailand, indeks saham SET turun untuk sesi ketiga berturut-turut, sementara baht tampak menghadapi resistensi di sekitar 31,46 per dolar AS setelah menguat lebih dari 3% sejak pertengahan November.
Bank of Thailand memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu kemarin untuk mendukung perekonomian yang melambat akibat berbagai tantangan, termasuk baht yang kuat.
Gubernur BoT mengatakan bank sentral mengusulkan kepada kementerian keuangan untuk mengendalikan perdagangan emas setelah lonjakan transaksi mendorong penguatan baht, serta menambahkan bahwa kebijakan moneter masih dapat dilonggarkan lebih lanjut bila diperlukan.
 Asia stock indexes and currencies at 0650 GMT 

Sumber : admin