Tembaga Menguat di Tengah Ekspektasi Pelonggaran The Fed dan Sentimen AI

avatar
· Views 1,632
  • Tembaga naik dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, meski mingguan masih turun.
  • Kenaikan logam industri lain: nikel, aluminium, seng, timbal, timah ikut menguat di SHFE dan LME.
  • Sentimen AI dan inflasi AS membatasi lonjakan tembaga, dengan spekulasi the Fed mempengaruhi pasar.

Ipotnews - Harga tembaga menguat, Jumat, dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun depan setelah data inflasi konsumen Amerika Serikat yang lebih lambat dari perkiraan. Namun, potensi gelembung investasi terkait kecerdasan buatan (AI) membatasi kenaikan logam industri ini.
Kontrak tembaga paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup naik 0,46 persen menjadi 93.180 yuan (USD13.234,86) per metrik ton, meski secara mingguan masih mencatat penurunan 1,07 persen.
Sebelumnya, pekan lalu harga tembaga sempat mencetak rekor tertinggi di level 94.030 yuan per ton, demikian laporan  Reuters,  di Beijing, Jumat (19/12).
Sementara, harga tembaga acuan untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME)menguat 0,29 persen menjadi USD11.812 per ton pada pukul 14.14 WIB, dan diprediksi menutup pekan ini dengan lonjakan mingguan sekitar 2,53 persen.
Di Amerika, inflasi konsumen untuk tahun yang berakhir November meningkat lebih lambat dari ekspektasi pasar, memberikan dorongan bagi spekulasi pemangkasan suku bunga di masa depan.
Pekan lalu, the Fed memotong suku bunga 25 basis poin, namun memberi sinyal kemungkinan tidak akan melakukan pelonggaran tambahan dalam waktu dekat. Ketidakpastian data akibat penutupan pemerintah (government shutdown) selama 43 hari sebelumnya juga membayangi respons pasar dan bank sentral.
Sementara itu, skeptisisme menyelimuti perdagangan AI setelah kejatuhan saham teknologi pekan lalu, dan mitra pusat data Oracle, Blue Owl Capital, dilaporkan menarik diri dari kesepakatan senilai USD10 miliar untuk fasilitas berikutnya. Tembaga banyak digunakan di pusat data.
Selain tembaga, logam dasar lainnya di SHFE juga mencatat penguatan. Nikel melambung 3,17 persen setelah rebound dari penurunan sebelumnya, dipicu pernyataan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia ( APNI ) bahwa pemerintah akan mengurangi produksi bijih nikel tahunan menjadi sekitar 250 juta ton. Di LME, harga nikel melesat 1,36 persen.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium naik 0,36 persen, seng (zinc) menguat 0,38 persen, timbal (lead) meningkat 0,69 persen, dan timah melonjak 1,40 persen.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium menguat 0,89 persen, seng naik 0,17 persen, timah melejit 2,40 persen, dan timbal bertambah 0,42 persen. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest